Asal-usul Nama Kopo, Salahsatu Kawasan Macet di Kota Bandung

- 9 Maret 2024, 20:30 WIB
Lalu lintas di bawah Fly Over Kopo macet, Kamis 22 September 2022.
Lalu lintas di bawah Fly Over Kopo macet, Kamis 22 September 2022. /Twitter @suryadi_zidik



BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Berikut asal-usul nama atau toponimi Kopo, salah satu kawasan rawan macet di Kota Bandung.

Di Bandung sendiri, ada dua daerah yang bernama Kopo. Pertama, Kopo yang masuk Kecamatan Bolongloa Kaler, Kota Bandung. Yang kedua, Kopo di wilayah Kutawaringin, Kabupaten Bandung.

Berbicara tentang Kopo, kita pasti mengingat sebuah jalan panjang, yang membentang dari kawasan Astana Anyar, Kota Bandung hingga kawasan Soreang, Kabupaten Bandung. Ya, Jalan Kopo.

Baca Juga: Bukan Sekadar Menahan Lapar dan Dahaga, Ini 3 Keistimewaan Bulan Ramadhan 1445 Hijriah yang Wajib Diketahui

Jalan ini merupakan jalan penghubung kota dan kabupaten Bandung yang sangat penting untuk akses warga. Tak heran, setiap hari terutama pagi dan sore, jalanan ini sering macet.

Jangan ditanya lagi saat musim liburan. Jalanan ini sudah pasti padat, karena jadi salah satu jalur wisatawan yang akan berlibur ke Pangalengan maupun Ciwidey.

Lalu bagaimana asal-usul nama Kopo? Dilansir MapayBandung.com dari laman kopo.desa.id, Sabtu 9 Maret 2024, sejarah Kopo cukup panjang.

Pada tahun 1923, Desa Kopo dipimpin oleh seorang jawara tenar yang dikenal dengan sebutan Eyang Jawi atau Eyang Kuwu.

Dia adalah kepala desa Kopo pertama yang dulu berkantor di Kampung Muara. Eyang Jawi adalah sosok yang membuat jalan dari batas Blok Tempe (Panjunan) sampai Kampung Pangauban, yang saat ini masuk wilayah Desa Katapang.

Baca Juga: Bukan Gorengan Bala-bala, Ini 4 Jenis Takjil Sehat untuk Berbuka Puasa 2024 yang Paling Mudah Dicari

Dengan pengorbanan tak terbatas baik waktu, harta, dan tenaga, akhirnya jalan tersebut rampung, dan diberi nama Jalan Kopo. Penamaan Jalan Kopo diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada Eyang Jawi.

Kopo, diambil dari nama kediaman Eyang Jawi, yang berada di bawah pohon rindang yang bernama pohon jambu Kopo.

Namun, ada juga riwayat yang menyebutkan penamaan Jalan Kopo diberikan karena dulu, untuk menuju kediaman Eyang Jawi atau Lembur Kopo, lewat jalan tersebut.

Sehingga sering disebutkan dengan kalimat "Jalan ka Kopo", yang kemudian menjadi Jalan Kopo.

Selain itu ada juga yang menyebut bahwa penamaan Jalan Kopo, adalah sebagai bentuk penghargaan kepada orang Kopo yang membuat jalan tersebut.

Baca Juga: Siapa Sangka! Ternyata Asal Nama Arcamanik Berawal dari Penemuan Patung di Zaman Belanda, Ini Sejarahnya

Di tahun yang sama, dua desa yaitu Desa Muara dan Desa Kopo disatukan dengan meliputi wilayah barat Desa Cibodas, sebelah timur berbatasan dengan Desa Katapang, sebelah selatan berbatasan Desa Padasuka, dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Jatisari dan Gajah Mekar.

Dua desa yang disatukan tersebut kemudian diberi nama Desa Kopo, dengan kantor Pemerintahan Desa berada di Kampung Kopo.

Desa Kopo usai peleburan ini, dipimpin oleh Kepala Desa pertama bernama Mohammad Isak atau yang dikenal dengan Apa Pabrik.

Apa Pabrik sendiri adalah julukan untuk Mohammad Isak karena waktu itu, dia memiliki penggilingan padi, yang merupakan satu dari dua penggilangan padi pertama di Jawa Barat.

Itulah asal-usul nama Kopo di Bandung.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah