Innalillahi, Pergerakan Tanah Rusak Empat Rumah dan Satu Gedung Sekolah di Bandung Barat

- 4 Maret 2024, 15:15 WIB
 Sebanyak tiga rumah dan bangunan sekolah roboh akibat pergerakan tanah terjadi di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (29/2). (BPBD Kabupaten Bandung Barat)
Sebanyak tiga rumah dan bangunan sekolah roboh akibat pergerakan tanah terjadi di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (29/2). (BPBD Kabupaten Bandung Barat) /



RONGGA, MAPAYBANDUNG.COM - Pergerakan tanah terjadi di dua rukun tetangga di RW 13, Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat Kamis 29 Februari 2024. Fenomena ini menyebabkan empat rumah warga rusak bahkan pada Jumat 1 Maret, teramati tanah bergerak hingga dua meter.

Pergerakan tanah hingga amblas tersebut tidak hanya merobohkan bangunan rumah warga tetapi juga Gedung sekolah, yaitu SD 1 Babakan Talang. Selain adanya bangunan roboh, bahaya ini juga berpotensi mengancam 20 rumah warga lainnya.

Menyusul kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat telah mengevakuasi warga setempat untuk mengungsi di pos pengungsian terpusat yang berlokasi di Islamic Center Rongga.

Baca Juga: Tol Dalam Kota Bandung Kapan Mulai Dibangun? Pemprov Jabar Beri Jawaban Begini

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Barat Yan Cahya Djuarsa mengatakan, hingga Sabtu 2 Maret, total jumlah pengungsi tercatat sebanyak 151 jiwa atau 47 kepala keluarga.

Sementara itu, kerugian material di antaranya terdiri dari empat unit rumah rusak berat, delapan unit rumah rusak sedang, dan 20 rumah lainnya terancam longsor akibat pergerakan tanah yang dipicu oleh hujan deras selama tiga hari berturut-turut ini.

Adapun fasilitas umum yang terdampak meliputi satu unit posyandu, musala, bangunan sekolah, serta terputusnya jalan desa dan jalan lingkungan.

"Sampai sekarang warga masih mengungsi di Islamic Center Rongga, setelah kejadian pada 29 Februari dini hari kemarin bahwa terjadi retakan yang sangat signifikan dari asesmen kami sebelumnya pada 22 Februari, dan ini menyebabkan rumah dan sekolah yang retak sudah amblas," terang Yan.

Baca Juga: Ragam Profesi! Inilah 7 Tokoh Diprediksi Maju Pemilihan Wali Kota Bandung Tahun 2024

Menindaklanjuti kejadian di Desa Cibedug tersebut, pihaknya bersama forum koordinasi pimpinan kecamatan bersama Bupati Bandung Barat berencana akan merelokasi warga yang terdampak ke tempat yang lebih aman.

Hal tersebut tengah dalam proses persiapan mulai dari kajian hingga koordinasi lintas instansi. Diharapkan, dengan adanya kajian tersebut dapat diketahui luasan area yang berpotensi terdampak dan rumah warga yang perlu direlokasi.

"Ke depannya Pak Bupati minta dari hasil rapat kemarin ada relokasi, harapannya ada pembangunan rumah tinggal tapi nanti akan ada kajian terlebih dahulu (dari BNPB-PVMBG), karena memang melihat kondisi tanahnya itu sangat membahayakan. Ke depan kita lihat apakah hunian sementara (huntara) dulu atau bagaimana," jelas Yan.

Baca Juga: Profil Atalia Praratya: Tokoh Publik yang Diisukan Maju Pemilihan Wali Kota Bandung 2024

Saat ini, menyusul kejadian pergerakan tanah dan longsornya tanah di permukiman warga ini, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan status tanggap darurat.

Selain itu, BPBD Bandung Barat juga telah mendistribusikan bantuan logistik berupa permakanan untuk mendukung dapur umum serta perlengakapan lain, seperti alas tidur, selimut dan perlengakapan mandi.

"Surat Keputusan (SK) darurat kami sedang proses, itu berlaku sejak 29 Februari kemarin sampai 14 hari ke depan, kami juga sudah melayangkan surat ke Badan Geologi untuk dilakukan pengkajian," pungkasnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah