Erat Kaitan dengan Zaman Kolonial! Begini Sejarah Awal Lahirnya Jalan Dago Kota Bandung

- 22 Februari 2024, 05:15 WIB
Jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Kota Bandung.
Jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Kota Bandung. /MapayBandung.com/Mohammad Bagus Rachmadi @bagusrachmadi

Dilansir MapayBandung.com dari Humas Kota Bandung, Kamis 22 Februari 2024, ternyata penamaan Jalan Dago berasal dari bahasa Sunda.

Konon pada masa kolonial Belanda, penduduk di kawasan Bandung utara memiliki kebiasaan untuk saling menunggu sebelum pergi ke kota. Alhasil Jalan Dago ini diambil dari bahasa Sunda yaitu 'dagoan' yang artinya tunggu.

Baca Juga: Asal Usul Nama Sungai Cikapundung Bandung Katanya Diambil dari Tanaman Langka Ini, Bisa Tebak?

Kondisi tersebut membuat penduduk selalu pergi bersama-sama karena alasan keamanan. Lama kelamaan, warga terbiasa saling menunggu atau silih dagoan di suatu tempat di kawasan Dago.

Sejak dahulu, Dago memang menjadi kawasan yang cocok dijadikan tempat beristirahat. Saat Belanda berkuasa, kawasan itu juga dijadikan sebagai rumah peristirahatan dan kawasan elit.

Saat ini kawasan tersebut sudah menjadi lebih modern. Terlihat deretan kursi di sepanjang Jalan Dago membuat kawasan tersebut semakin nyaman. Sudah bisa dipastikan, setiap wisatawan yang pernah berkunjung ke Kota Bandung, pasti singgah di Dago.

Hasil revitalisasi trotoar di Jalan Dago (Jalan Ir. H. Djuanda) yang legendaris mampu menghidupkan kembali budaya masyarakat Bandung tempo dulu, yaitu yang berjalan kaki.

Suasana kawasan Jalan Dago dengan trotoarnya yang baru tersebut diresmikan 19 Februari 2017.

Konon katanya, Jalan Dago kini mirip dengan salah satu jalan di Barcelona, Spanyol. Sepanjang trotoar Jalan Dago dilengkapi dengan lampu-lampu vintage nan cantik yang juga terinspirasi dari jalan di kota Barcelona.***

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x