Ketiga sisi bangunan masjid dikelilingi sebuah danau besar yang ibarat cermin, merefleksikan masjid menjadi berbentuk bulat utuh. Pada malam hari, kerlip tata cahaya menambah keindahan masjid.
Selain keindahan, danau memiliki fungsi penting lain yaitu sebagai retensi banjir sekaligus penyimpan air. Semua hal tersebut memang direncanakan dengan sangat seksama.
Luas dan tingginya lantai shalat dihiasi 27 relung terbuat dari relief tembaga yang ditempa dengan halus oleh tangan-tangan terampil para perajin yang sangat tekun.
Relief berupa motif batik ini mewakili tiap kota dan kabupaten yang sekaligus mengekspresikan kekayaan seni masyarakat Jawa Barat.
Baca Juga: Kapan Puasa 2024? Simak Jadwal Awal Ramadhan Versi Pemerintah dan Muhammadiyah
Lantai di bawah mezanin diterangi lampu kuningan karya perajin Gentur, Cianjur, dengan warna keemasannya yang mampu memberi rasa mewah.
Di bagian dinding sisi barat, terdapat mihrab yang terhubung hingga mahkota di pucuk langit-langit yang melambangkan bahwa hanya kepada Allah SWT meminta.
Keistimewaan lainnya ada pada lantai dasar atau ma’rodh yang berisi museum sejarah Rasulullah SAW, sejarah perkembangan Islam di tanah air, dan sejarah Islam di Jawa Barat.
Hal ini menjadikan Masjid Al Jabbar sebagai satu-satunya masjid di Indonesia yang memiliki pusat edukasi berupa museum dengan penggunaan teknologi digital terkini.***