BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap penyebab kecelakaan maut tabrakan Kereta Api Turangga dan Kereta Api Bandung Raya yang terjadi awal Januari 2024 lalu.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian KNKT Gusnaedi Rachmanas dalam konferensi pers bertajuk “Laporan Akhir Hasil Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian”, di Jakarta, Jumat 16 Februari 2024.
Dia mengungkapkan, anomali berupa uncommanded signal antara Stasiun Cicalengka dengan Stasiun Haurpugur menjadi penyebab tabrakan tersebut.
Anomali uncommanded signal tersebut kata dia sudah terjadi terjadi sejak Agustus 2023.
“Jadi anomali berupa uncommanded signal serupa sebenarnya sudah terjadi beberapa kali sejak Agustus tahun 2023,” ujar Gusnaedi, dilansir ANTARA.
Edi, sapaan akrab Gusnaedi, mengatakan bahwa anomali tersebut tidak ditindaklanjuti lebih jauh, akibat kondisi tersebut selalu di-reset atau diatur ulang agar pelayanan kereta api dapat dilakukan kembali.
Adapun yang dimaksud oleh Edi mengenai pengaturan ulang, yakni ketika petugas menghapus blok atau perintah yang dirasa tidak pernah dilakukan oleh masing-masing petugas yang terkait.
“PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) yang berdinas pada saat itu mungkin sadar (ada anomali),” ujar Edi.