Flyover Rp437 Miliar di Bandung Kini Berganti Nama, Ternyata Jadi Jembatan ke-2 Terpanjang di Indonesia

- 16 Februari 2024, 09:00 WIB
Petugas mengecat ulang tembok di Flyover Pasupati Bandung yang sempat jadi sasaran aksi vandal.
Petugas mengecat ulang tembok di Flyover Pasupati Bandung yang sempat jadi sasaran aksi vandal. /Rubby/prfmnews

BRAGA, MAPAYBANDUNGCOM - Sebuah flyover senilai Rp437 Miliar di Bandung kini berganti nama. Sebagai informasi flyover di Bandung ini ternyata menjadi jembatan terpanjang nomor 2 di Indonesia.

Dibangun sejak 2005 silam, flyover di Bandung ini menjadi salah satu ikon kota. Pembangunan flyover terpanjang di Bandung ini untuk menghubungkan dua daerah yang cukup terkenal di kota kembang.

Ya, flyover di Bandung itu bernama flyover Pasupati atau kini berubah nama menjadi flyover Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja.

Baca Juga: Real Count KPU Terbaru Pukul 06.30 WIB: Prabowo 56%, Anies 25%, Ganjar 17%

Dilansir laman Bandung.go.id, flyover Pasupati menjadi ikon Kota Bandung,

Keberadaan flyover pasupati ini menjadi yang terpanjang nomor 2 di Indonesia setelah Jembatan Suramadu yang berada di Kota Madura.

Pembangunan flyover Pasupati sudah diinisiasi mulai tahun 1998. Pemerintah meminjam dana sebesar Rp437 miliar ke Kuwait untuk membangun jembatan ini.

Baca Juga: Bikin Ngakak, 10 Singkatan Nama Jalan di Bandung Berisi Candaan dan Curhatan

Namun dalam perjalanannya, pengerjaan proyek Jembatan Pasupati terhenti selama tiga tahun, karena pinjaman dari Kuwait tidak lancar sebab konflik di Timur Tengah.

Selain itu, dana dari Kuwait juga tidak berjalan lancar akibat terlambatnya cicilan oleh pemerintah.

Proyek Pasupati ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya dan Combined Group Co (Kuwait) secara Joint Operation dengan nilai kontrak sekitar Rp278 Miliar.

Baca Juga: Bukan Burangrang! Ini Gunung Tertinggi di Bandung dengan Ketinggian 2.617 MDPL

Proyek ini mulai dikerjakan Oktober 2001. Namun dengan adanya suspension (penundaan) dan keterlambatan pembebasan lahan, pelaksanaannya terpaksa diperpanjang hingga 2005.

Hal itu menjadikan masa konstruksi berubah dari 730 hari menjadi1247 hari, ditambah masa pemeliharaan selama setahun.

Titik awal pekerjaan dimulai dari Jalan Dr. Junjunan terus ke Jalan Pasteur, menyeberang lembah Cikapundung, melalui Jalan Cikapayang dan berakhir di Jalan Surapati di sekitar Jalan Ariajipang.

Baca Juga: KOCAK! Petugas KPPS Teriak 'Uhuy' Setiap Komeng Disebut Saat Penghitungan Suara DPD RI

Panjang jembatan ini mencapai sekitar 2,6 km yang terdiri dari 2,5 km jalan layang dan sekitar 300 meter jembatan termasuk, kjembatan cable stayed 161 meter.

Adanya Jembatan Pasupati mampu mengurangi kemacetan lalu lintas di simpang Jalan Pasir Kaliki, Cipaganti, Cihampelas, Taman Sari, Ir. H. Juanda, Jl. Wastukencana dan Jalan Siliwangi.

Setelah dikenal lama sebagai Jembatan Pasupati, pada pertengahan 2022, nama jembatan ini diubah menjadi Prof. Mochtar Kusumaatmadja.

Baca Juga: Sempat Ada Kendala Teknis di Beberapa TPS, Pj Wali Kota Sebut Pemilu 2024 di Bandung Lancar

Penyematan nama Prof. Mochtar Kusumaatmadja dilakukan untuk menghormati jasa sang pahlawan. Prof. Kusumaatmadja merupakan seorang akademisi dan diplomat Indonesia asal Jawa Barat.****

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah