Peneliti Ungkap Risiko Terburuk Jika Gempa Sesar Lembang 6,5M Guncang Bandung, Apa Bahayanya?

- 8 Desember 2023, 17:30 WIB
Ilustrasi: ini risiko Sesar Lembang jika bergerak sebabkan gempa bumi
Ilustrasi: ini risiko Sesar Lembang jika bergerak sebabkan gempa bumi /Mapay Bandung/Pixabay/Dezalb


MAPAY BANDUNG - Berikut ini adalah risiko terburuk yang bisa saja terjadi apabila gempa bumi Sesar Lembang mengguncang wilayah Bandung, Jawa Barat. Seperti diketahui, daerah Bandung Raya kerapkali diguncang gempa sehingga masyarakat mulai khawatir dengan status Sesar Lembang.

Bukan tanpa sebab, Sesar Lembang dianggap bisa sebabkan kehancuran akibat gempa di Kota Bandung dan sekitarnya. Lalu, bagaimana dampaknya bagi Kota Bandung jika Sesar Lembang sampai bergerak lagi? dan berapa besar kerugian yang dihasilkan? Berikut ulasannya.

Hal ini diungkap oleh seorang peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional Mudrik Rahmawan Daryono, yang akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu Sesar Lembang. Menurutnya, Sesar merupakan sebuah patahan aktif yang bergerak berbeda arah.

Baca Juga: KONDISI TERKINI Gunung Tangkuban Parahu Bandung yang Dikabarkan Erupsi

Ancaman Sesar Lembang

Sesar Lembang sendiri membentang sejauh 29 kilometer mulai dari Padalarang sampai Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Bisa dibayangkan, betapa panjang patahan tersebut yang sewaktu-waktu bisa mengancam kota Bandung dan sekitarnya.

Serangkaian penelitian pun dilakukan untuk mencari tahu, seberapa besar guncangan yang dihasilkan jika Sesar Lembang bergerak. Mudrik mengatakan, patahan aktif yang membentang hampir mencapai 30 KM ini bisa menyebabkan gempa bumi dengan skala yang besar.

Dilansir MapayBandung.com dari ANTARA, Jumat 8 Desember 2023, Sesar Lembang diperkirakan bisa memicu gempa sebesar 6-7 Magnitude. Tentu, kerusakan yang terjadi akibat guncangan dengan kekuatan 6,5-7 Magnitude bukan main-main.

Baca Juga: PVMBG Bantah Kabar Viral Erupsi Tangkuban Parahu Bandung, Bukan Hari Ini Tapi Tahun 2019 Lalu

Bahkan diprediksi kerusakan yang dihasilkan bisa lebih besar ketimbang gempa yang terjadi di Yogyakarta pada 2006 silam. Gempa akibat Sesar Lembang sendiri terakhir terjadi pad 560 tahun yang lalu.

"Jadi, secara hitungan tahap siklus gempa bumi atau ulang tahun gempa bumi itu, kita (Sesar Lembang) pada fase pelepasan energi. Itu fakta dari penelitian kami. Jadi, sudah 560 tahun belum pernah terjadi gempa bumi lagi," kata Mudrik, dikutip dari Pikiran Rakyat.

Sementara siklus gempa bumi akibat Sesar Lembang terjadi dari 170-670 tahun. Artinya, kita sedang berada di fase akhir pelepasan energi kata Mudrik.

Baca Juga: HEBOH! Gunung Tangkuban Parahu Erupsi Hari Ini, Benarkah? Begini Fakta Sebenarnya

"Kalau kami hitung siklus gempa buminya, antara 170 sampai 670 tahun. Jadi, kita sudah berada pada fase-fase itu," jelasnya.

Jadi, ancaman yang timbul akibat Sesar Lembang bisa terjadi 100 tahun lagi, atau justru besok bahkan hari ini.

"Itu bisa terjadi 100 tahun yang akan datang, tapi bisa juga terjadi besok, enggak ada yang tahu," sambung Mudrik.

Namun yang jelas, Mudrik berharap agar masyarakat dan pemerintah agar kompak lakukan mitigasi bencana, untuk mengurangi dampak kerusakan jika sewaktu-waktu Sesar Lembang bergerak.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x