Keren! Begini Cerita SMPN 18 Bandung Hadirkan Sekolah Bebas Sampah

- 30 November 2023, 14:00 WIB
SMP Negeri 18 Bandung menjadi salah satu sekolah yang menerapkan pengolahan sampah secara mandiri.
SMP Negeri 18 Bandung menjadi salah satu sekolah yang menerapkan pengolahan sampah secara mandiri. /Diskominfo Bandung

MAPAY BANDUNG - SMP Negeri 18 Bandung menjadi salah satu sekolah yang menerapkan pengolahan sampah secara mandiri.

Seluruh siswa-siswi, guru, dan petugas di lingkungan SMPN 18 Bandung ini kompak menerapkan kebiasaan mengelola sampah secara mandiri.

Kepala SMPN 18 Bandung, Rika Yustikasari menyebut, penerapan kebiasaan baik dalam pengelolaan sampah secara mandiri diawali dengan hal paling sederhana. Mulai dari membawa tempat makan dan minum, serta membiasakan siswa-siswi membuang sampah ke tempatnya sesuai jenis sampah tersebut.

 

Baca Juga: Jadwal Persib Bulan Desember 2023: Ada 3 Big Match, Jumpa PSM dan Bali United

“Kebiasaan sederhana ini kami lakukan setiap hari. Tentu tujuannya agar siswa-siswi menjadi terlatih memilah sampah,” ujar Rika, dikutip dari laman Humas Kota Bandung.

Sampah yang dihasilkan SMPN 18 Bandung dibagi menjadi tiga kategori: organik, anorganik, dan residu. Tidak berhenti di sini, mereka memperlakukan 3 jenis sampah ini sebagai upaya mewujudkan sekolah bebas sampah.

Mereka mengolah sampah organik dengan pola kompos. Lalu, sampah non-organik pun mereka coba olah sendiri, salah satunya dengan membuat ecobricks.

Baca Juga: Pantas Bojan Hodak Pilih Stefano Beltrame Ketimbang Levy Madinda, Ini Pertimbangannya

Salah satu hasil kreasi ecobricks mereka adalah bangku dari sampah botol, kertas, dan plastik.

Perlu sebanyak 16 sampah botol plastik untuk menghasilkan satu bangku dari bahan ini. Rika menuturkan, jumlah botol tersebut dihasilkan dari setiap kelas yang ada di SMPN 18 Bandung.

“Ada 16 kelas di sini, jadi dalam seminggu, anak-anak kami tugaskan untuk mengumpulkan sampah botol plastik dan sampah yang tidak bisa didaur ulang untuk diisi ke dalam botol plastik. Hasilnya ya satu ecobricks ini,” bebernya.

 

Sementara itu Pengajar Bimbingan Konseling/Ketua Tim Adhiwiyata SMPN 18 Bandung, Siti Hafsoh menyebut, peran guru dan sekolah adalah sebagai pengingat bagi siswa-siswi untuk menerapkan pengelolaan sampah secara mandiri.

Baca Juga: RESMI! Radja Nainggolan Gabung Bhayangkara FC

Harapannya, siswa-siswi SMPN 18 Bandung jadi terbiasa, dan dapat membawa kebiasaan ini hingga mereka lulus dan berbaur di lingkungan saat usianya dewasa kelak.

Menurutnya, proses membiasakan anak-anak dalam memperlakukan sampah tentu memiliki tantangan luar biasa. Namun ia optimis, jika terus diingatkan, lama-lama siswa-siswi akan terbiasa.

“Fungsi kami adalah sebagai pengingat. Tujuannya kebiasaan baik ini terus diingat dan diimplementasikan oleh anak-anak, sampai mereka dewasa kelak,” ujarnya.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah