Network
MAPAY BANDUNG - Baru-baru ini kasus cacar monyet atau monkeypox, terkonfirmasi positif menyerang salah satu warga Kota Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bandung mengimbau kepada warga untuk waspada sekaligus dapat mengenali gejala dan keluhan yang dirasakan tubuh ketika terserang cacar monyet.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani mengatakan, cacar monyet sebenarnya mirip dengan cacar monyet, bisa dinyatakan sembuh jika sudah tidak menularkan lagi.
"Bedanya kalau cacar air itu isinya air. Sedangkan monkeypox ini isinya nanah," kata dr. Ira, dikutip MapayBandung.com dari Humas Kota Bandung, Rabu 1 November 2023.
"Kalau sudah tidak ada keluhan yang sangat menggangu, bisa 2 minggu sembuh. Tapi, kalau imunnya rendah, bisa lebih lama," katanya.
Penularan cacar monyet adalah melalui skin to skin, maka Ira mengimbau bagi orang yang memiliki kontak erat dengan pasien monkeypox sebaiknya hindari bersentuhan secara langsung.
Baca Juga: Kenapa Dinamakan Cipaganti? Ternyata Begini Asal-usul Nama Salahsatau Jalan Populer di Bandung
Sementara bagi pasien cacar monyet itu sendiri, bisa melakukan beberapa cara berikut agar penularan bisa dicegah.
Cara tersebut di antaranya dengan menggunakan baju panjang, asal jangan tergesek kulit untuk menghindari infeksi sekunder.
"Sebab kalau kena lesinya itu, penularannya bisa lebih cepat. Kalau kulit keropengnya yang terbang lalu menempel di kulit orang, itu bisa menular juga tapi sebenarnya harus dalam jumlah banyak,” ucap Ira.
Baca Juga: Pilgub Jabar 2024, Sosok Kelahiran 1971 Ini Ngaku Siap Lawan Ridwan Kamil: Saya Mah Siap...
Diberitakan sebelumnya, satu kasus cacar monyet di Kota Bandung terkonfirmasi menyerang seorang pria berusia 36 tahun.
Kasus cacar monyet di Kota Bandung ini terkonfirmasi positif berdasarkan hasil dari lab RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.
"Tanggal 23 Oktober 2023, pasien ke puskesmas karena sudah ada lesi yang muncul di badannya, maka dicurigai ke arah monkeypox," ujar dr. Ira Dewi Jani.
"Lalu tanggal 24 Oktober dirujuk ke RSHS. Kita dapat hasil labnya tanggal 27 Oktober. Diagnosa pastinya keluar dari hasil pemeriksaan lab RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso," ujarnya.***
