Pantas Disebut Soreang, Nama Ibu Kota Kabupaten Bandung Ini Punya Arti Tersembunyi

- 22 Oktober 2023, 15:30 WIB
Di Masa PPKM Level 4 ini akan ada pemberlakan Ganjil genap di kawasan Soreang, Kabupaten Bandung mulai Kamis, 12 Agustus 2021 besok.
Di Masa PPKM Level 4 ini akan ada pemberlakan Ganjil genap di kawasan Soreang, Kabupaten Bandung mulai Kamis, 12 Agustus 2021 besok. /Budi Satria/PRFMNEWS



MAPAY BANDUNG - Berikut toponimi alias asal-usul nama Soreang, yang merupakan ibu kota Kabupaten Bandung. Soreang dikenal sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian di Kabupaten Bandung. Penamaan Soreang, ternyata memiliki arti tersembunyi.

 

Soreang sendiri berada mulai ketinggian +700 mdpl, dengan kemiringan lahan yang melandai ke arah utara dan timur. Penamaan Soreang tak lepas dari sejarah panjang yang terjadi saat masa kolonial Belanda, ratusan tahun lalu.

Baca Juga: Seram! Cerita Horor Satpam di Bandung Sampai Resign Usai Ngobrol Sama Jelmaan Pria Jepang

Lantas bagaimana asal-usul penamaan Soreang?

Dikutip MapayBandung.com dari berbagai sumber pada Minggu 22 Oktober 2023, nama Soreang berasal dari kata dalam bahasa Sunda yaitu "Soréang" yang berarti "menoleh ke belakang". Dalam makna kiasannya berarti "teringat pada masa-masa yang telah lewat".

Nama ini muncul bukan tanpa alasan. Pada masa lalu, tempat yang kemudian dinamai Soreang menjadi tempat untuk berhenti mengaso bagi para pengelana setelah menempuh perjalanan panjang dari berbagai arah, baik dari arah utara, selatan, atau timur, sebelum menuju tempat yang lebih tinggi ke arah bukit dan gunung, atau menuju arah sebaliknya, dari arah gunung untuk menuju tempat-tempat yang lebih datar.

Baca Juga: Pemkab Bandung Gelar Job Fair 300 Loker, Hanya Digelar Sehari! Catat Tanggal dan Syaratnya

Soreang menjadi “tekuklereng”, sehingga air tanah yang meresap di ketinggian gunung, ke luar di mata air dengan jumlah yang sangat berlimpah, dan para kelana dapat membersihkan diri, mensucikan pikiran serta hati.

Bila sampai ke tempat ini memasuki petang, tempat ini berkembang menjadi pangauban, menjadi tempat untuk berteduh, berlindung dari dingin malam, dan gangguan binatang.

Keesokan harinya perjalanan akan dimulai lagi menuju berbagai arah sesuai dengan tujuanya masing-masing.

Jika dihubungkan dengan petilasan Eyang Bunisora di Gunung Sadu ada yang menyebut bahwa "Soreang" berasal dari 2 kata dalam bahasa sunda yaitu "Sora - Hyang".

Sora berarti suara dan Hyang berarti menghilang atau ngahiyang. Namun karena dialek pengucapan tiap daerah yang berbeda kata Sorahyang berubah menjadi Soreang.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris Tadi Malam, Arsenal Imbang, Man City Terbang ke Puncak Klasemen

Dari tempat dengan ketinggian antara +720–740 mdpl yang melandai ke arah timur dan utara sampai ketinggian +660 mdpl, para pengelana dapat melihat kemegahan bentang alam dikala petang, dan pesonanya di pagi hari.

Sehingga pangauban itu sekaligus menjadi "karangtingal", menjadi titik pandang untuk melihat sekelilingnya secara sekilas pandang.

Inilah yang menjadi alasan mengapa tempat tersebut dinamai Soreang.

Dari Soreang pada pagi hari dapat melihat dengan nyata dengan pandangan yang bisa lepas sampai jauh.

Kerucut-kerucut gunung api purba yang membiru, mencuat tinggi menembus langit. Tampak Gunung Malabar yang besar, tubuhnya melebar ke berbagai arah.

Itulah asal usul penamaan Soreang yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Bandung.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah