4 Mitos Nama Ujungberung Bandung, Ada yang Berkaitan dengan Marahnya Sangkuriang Gegara Ini

- 5 Oktober 2023, 18:45 WIB
Cuaca di kawasan Ujungberung Kota Bandung yang diguyur hujan pada pagi hari ini Selasa, 14 September 2021.
Cuaca di kawasan Ujungberung Kota Bandung yang diguyur hujan pada pagi hari ini Selasa, 14 September 2021. /Twitter @DadanMartapura



MAPAY BANDUNG - Berikut 4 mitos seputar asal-usul nama atau penamaan Ujungberung, salah satu kecamatan di Kota Bandung. Ada satu mitos yang berkaitan dengan cerita Sangkuriang dalam legenda Gunung Tangkuban Perahu.

 

Diketahui, Ujungberung berada di kawasan Bandung timur. Kecamatan ini memiliki lima kelurahan yaitu Pasirendah, Cigending, Pasirjati, Pasirwangi, dan Pasanggrahan. Dulunya, Ujungberung merupakan daerah yang luas.

Terkait dengan penamaannya, terdapat 4 versi asal-usul nama Ujungberung. Salah satu versi menyebut bahwa sejarah Ujungberung berkaitan dengan cerita rakyat atau legenda Sangkuriang.

Baca Juga: Daftar Maskapai dan Rute Penerbangan yang Dipindah dari Bandara Husein Satranegara ke Kertajati

Lantas, seperti apa asal-usul nama Ujungberung lainnya? Dilansir MapayBandung.com dari berbagai sumber pada Kamis 5 Oktober 2023, berikut penjelasannya.

1. Pengejaran Dipati Ukur

Asal-usul nama Ujungberung pertama berkaitan dengan peristiwa pengejaran tokoh legendaris Bandung yaitu Dipati Ukur oleh tentara Mataram.

Saat itu pada zaman penjajahan Mataram, Dipati Ukur dan rombongannya dikejar-kejar oleh bala tentara Mataram.

Pelarian tersebut membawa Dipati Ukur ke suata tempat di pinggiran danau Bandung purba di sebelah timur.

Tempat itu dipenuhi oleh tanaman bambu yang sangat lebat. Sehingga walaupun rombongan Dipati Ukur sudah terkepung tentara Mataram, mereka dapat menyamarkan diri dan tidak ditemukan.

Tempat persembunyian tersebut bernama Bojong Awi. Bojong memiliki arti daerah tepian telaga, sedangkan Awi punya arti bambu.

Peristiwa itu dianggap oleh bala tentara Mataram sebagai ujung-nya dari upaya pengejaran yang sangat panjang dalam nga-berung napsu (mengumbar nafsu) untuk menangkap sang Dipati. Maka wilayah tersebut disebut sebagai Ujungberung.

Baca Juga: Mapag Hujan Digelar Serentak di 30 Kecamatan, Pj Wali Kota Bandung: Ini Budaya Baru Menjaga Lingkungan

2. Legenda Tangkuban Perahu

Asal-usul kedua dari nama Ujungberung berkaitan dengan legenda Gunung Tangkuban Perahu.

Diceritakan, Sangkuriang gagal membuat perahu dan telaga dari Sungai Citarum dalam semalam. Pembuatan perahu tersebut adalah permintaan dari Dayang Sumbi, jika Sangkuriang ingin menikahnya.

Namun, sebelum fajar tiba, Sangkuriang gagal memenuhi permintaan tersebut. Sehingga dia pun sangat marah dan ujungnya ngaberung.

Dalam bahasa Sunda ada idiom 'Napsuna Ngaberung' yang artinya sangat marah.

3. Bela diri Ujungan di zaman Tarumanegara

Sementara asal-usul ketiga dari nama Ujungberung lahir dari zaman Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara dibagi dua yaitu Sunda dan Galuh yang dibatasi Sungai Citarum.

Dari dua kerajaan tersebut, ada beberapa ksatria yang sering beradu kesaktian melalui beladiri ujungan.

Kemudian ada istilah 'ujungan prung' yang artinya silahkan melakukan ujungan. Seiring berjalannya waktu, pengucapan 'ujung prung' berubah jadi 'ujung berung'.

Baca Juga: Jutaan Wanita Cantik Ada di Daerah Jabar Ini, Jumlahnya Lebih 2 Juta Jiwa, Bukan Bandung, Tapi...

4. Uraian kata Ujung berung yaitu hujung dan wurung

 

Asal-asul terakhir dari nama Ujungberung berkaitan dengan uraian kata Bahasa Sunda yang berasal dari kata hujung dan wurung.

Hujung memiliki arti ujung tempat di kaki gunung, sedangkan wurung artinya gagal atau tidak jadi.

Pengambilan dua kata ini merujuk pada lokasi Ujungberung yang berada di kaki gunung Manglayang.

Itulah empat mitos asal-usul nama Ujungberung, yang salah satunya berkaitan dengan kisah Sangkuriang dalam legenda Tangkuban Perahu.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah