Keren! Warga Kelurahan Tamansari Bandung Konsisten Olah Sampah Mandiri Lewat Kompos dan Magot

- 9 September 2023, 11:30 WIB
Warga RW 15 Kelurahan Tamansari, Bandung Wetan, Kota Bandung menunjukkan konsistensinya dalam mengolah sampah organik.
Warga RW 15 Kelurahan Tamansari, Bandung Wetan, Kota Bandung menunjukkan konsistensinya dalam mengolah sampah organik. /

MAPAY BANDUNG - Warga RW 15 Kelurahan Tamansari, Bandung Wetan, Kota Bandung menunjukkan konsistensinya dalam mengolah sampah organik. Salah satunya dengan memproduksi pupuk dari olahan sampah.

Lurah Tamansari, Dadang Sobandi menyebut, pada tahun ini Kelurahan Tamansari memiliki media pengolahan berupa komposter sebanyak 114 kilogram dengan volume masing-masing 200 liter.

Mereka juga memiliki biodigester dan juga mendapatkan tambahan media pengolahan (sampah) berupa bata terawang dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung.

 

Baca Juga: Spoiler MasterChef Indonesia Season 11 Sabtu 9 September 2023: Chef Renatta Marah, Gegara Peserta...

Selain itu, Dadang juga menyebut peran aktif LPM, RT-RW, PKK dan Karang Taruna sangat besar dalam proses pengolahan sampah di wilayah ini.

“Kami bersama kelembagaan masyarakat bersama-sama mengajak kepada seluruh warga Tamansari untuk kiranya dapat memilah sampah organik,” ujarnya.

"Jadi nanti masyarakat cukup dengan memilah sampah saja di masing-masing RW ditempatkan di pinggir jalan supaya mudah terakses oleh mobil yang nanti akan mengangkut sampah, sehingga proses pengolahan itu akan menjadi tanggung jawab kelurahan. Untuk saat ini masyarakat membantu pilah saja dulu sampahnya," imbuhnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia U23 vs China Taipei U23 di RCTI Kualifikasi Piala Asia U23 2024

Hasil pengolahan sampah organik di kawasan ini antara lain berupa pupuk organik kompos dan juga pupuk cair yang dikemas serta dibagikan kembali kepada masyarakat.

Terkait Kawasan Bebas Sampah (KBS) di Kelurahan Tamansari, Dadang menyebut wilayah ini memiliki beberapa percontohan kawasan bebas sampah, salah satunya ada di RW 18.

"Memang untuk saat ini warga kami masih dalam proses tahapan optimalisasi dalam pengolahan sampah. Saat ini pengolahan sampah memang lebih banyak dilakukan oleh kami masyarakat, hanya diminta untuk memilah sampah," katanya.

 

"Setiap dua hari sekali proses pengangkutan sampah dilakukan. Masyarakat diminta sudah memilah sampah organik dan anorganik agar nantinya memudahkan petugas sampah untuk mengangkut dengan mobil," katanya.

Baca Juga: Jadwal Penutupan Jalan Asia Afrika Bandung Hari Ini Sabtu 9 September 2023, Ada Kirab Pancasila 2023

Dadang berharap kegiatan pengolahan sampah organik di Kelurahan Tamansari ini dapat menjadi daya dukung bagi program Kang Pisman dan Buruan SAE.

"Ada keselarasan antara program pemilihan sampah yaitu Kang Pisman dengan program Buruan SAE. Hasil atau penerapan dari program Kang Pisman ini (mengolah sampah organik) dapat dimanfaatkan pendukung program Buruan SAE (hasil pengolahan sampah yang dijadikan pupuk untuk dimanfaarkan warga menanam)," ucapnya.

Camat Bandung Wetan, Tarya menyampaikan apresiasi atas kegiatan pemilahan sampah organik yang telah dilakukan oleh RW 15 Kelurahan Tamansari. Menurutnya, dalam keadaan darurat sampah seperti ini, kolaborasi antara pihak pemerintah dan juga masyarakat sangat dibutuhkan.

"Kegiatan ini memang luar biasa. Saya kira ini langkah yang begitu bagus dan manfaatnya pun dapat dirasakan oleh masyarakat," ujarnya.

 

Baca Juga: Jam Tayang MasterChef Indonesia Season 11 di RCTI Hari Ini Sabtu 9 September 2023

Di level Kecamatan, Tarya juga memastikan kegiatan-kegiatan serupa dilakukan dalam rangka menekan volume sampah kota Bandung yang diangkut ke TPA.

Ia juga berharap, ke depannya sampah-sampah organik dan anorganik tidak lagi dibuang ke TPS, melainkan sudah selesai diolah di level rumah tangga.

Kegiatan ini juga dilakukan dengan antusias oleh masyarakat Kelurahan Tamansari. Muhammad Ibnu yang merupakan bagian dari Karang Taruna RW 15 Kelurahan Tamansari mengaku ada banyak suka duka keterlibatan Karang Taruna dalam mengolah sampah di wilayah ini.

Ia juga menyebut, sebelum peristiwa kebakaran yang menimpa TPA Sarimukti, Karang Taruna sudah sering mengajak masyarakat untuk memilah sampah. Sebanyak kurang lebih 50 anggota Karang Taruna terus mengampanyekan program Kang Pisman agar dapat dilakukan secara merata di RW 15 Kelurahan Tamansari.

 

Baca Juga: 5 Tempat Fun Activity untuk Liburan Keluarga di Bandung, No. 1 Paling Ikonik

Menurutnya bagian tersulit dari kegiatan memilah sampah adalah tahap pembiasaan.

"Yang paling susah itu memang di tahap awal sih. Membiasakan diri gitu," katanya.

Ibnu mewakili Karang Taruna RW 15 Tamansari juga mengajak kepada wargi Bandung untuk mulai menerapkan program Kang pisman di rumah masing-masing.

"Ayo kita pilah sampah, supaya bumi kita tetap terjaga, supaya masalah polusi yang sekarang lagi ramai diperbincangkan di media sosial itu bisa kembali pulih. Kalau tidak dari sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita, mau siapa lagi?" ajaknya.

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah