Pantas Saja Dinamakan Dago, Ternyata Ada Hubungannya dengan Kebiasaan Warga Bandung Ini

- 8 September 2023, 17:15 WIB
Warga berolah raga pagi hari di Jalan Dago yang lenggang kendaraan. Kapolwiltabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung belum mengeluarkan izin keramaian dan penutupan Jalan Dago untuk kegiatan Car Free Day setiap hari minggu.
Warga berolah raga pagi hari di Jalan Dago yang lenggang kendaraan. Kapolwiltabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung belum mengeluarkan izin keramaian dan penutupan Jalan Dago untuk kegiatan Car Free Day setiap hari minggu. /Portal Bandung Timur/heriyanto



MAPAY BANDUNG - Asal-usul penamaan Dago ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Penamaan Dago ada hubungannya dengan salah satu kebiasaan masyarakat Bandung pada zaman dulu. Dago sendiri adalah salah satu kelurahan yang ada di Kota Bandung. Tidak hanya itu, Dago juga dikenal sebagai nama salah satu jalan yang ada disana.

 

Jalan Dago atau Jalan Ir H. Djuanda yang ikonik tersebut memiliki sejarah panjang. Penamaan Jalan Dago sudah dimulai sejak zaman Belanda.

Sebelum ramai seperti sekarang, dahulunya Jalan Dago masih berupa jalur setapak yang kala itu menjadi satu-satunya akses bagi penduduk ke pasar.

Baca Juga: Live Streaming Indonesia vs Turkmenistan di FIFA Mathcday Malam Ini

Dilansir MapayBandung.com dari laman Humas Kota Bandung pada Jumat 8 September 2023, penamaan Jalan Dago berasal dari bahasa Sunda.

Sejarah Dago

Konon, pada masa kolonial Belanda, penduduk di kawasan Bandung utara memiliki kebiasaan untuk saling menunggu sebelum pergi ke kota. Jalan Dago sendiri diambil dari Bahasa Sunda yaitu dagoan yang artinya tunggu.

Kondisi tersebut berawal dari penduduk yang selalu pergi bersama-sama karena alasan keamanan. Lama kelamaan, warga terbiasa saling menunggu atau silih dagoan di suatu tempat di kawasan Dago sekarang.

Sejak dahulu, Dago memang menjadi kawasan yang cocok dijadikan tempat istirahat. Saat Belanda berkuasa, kawasan itu juga dijadikan sebagai rumah peristirahatan dan kawasan elit.

Baca Juga: Jam Berapa Penutupan Jalan di Kota Bandung saat Kirab Pancasila 2023? Ini Jadwal Lengkapnya

Dago saat ini

 

Saat ini kawasan Dago sudah menjadi lebih modern. Terlihat deretan kursi di sepanjang Jalan Dago membuat kawasan tersebut semakin nyaman. Sudah bisa dipastikan, setiap wisatawan yang pernah berkunjung ke Kota Bandung, pasti singgah di Dago.

Hasil revitalisasi trotoar di Jalan Dago yang legendaris mampu menghidupkan kembali budaya masyarakat Bandung tempo dulu, yaitu yang berjalan kaki. Suasana kawasan Jalan Dago dengan trotoarnya yang baru tersebut diresmikan 19 Februari 2017.

Baca Juga: Menakjubkan! Daun Ajaib Ini Bisa Obati Penyakit Akibat Santet, Begini Cara Mengolahnya

Dago kini disebut mirip dengan salah satu jalan di Barcelona, Spanyol. Sepanjang trotoar dilengkapi dengan lampu-lampu vintage nan cantik yang juga terinspirasi dari jalan di kota tersebut.

Itulah asal usul dan arti nama Jalan Dago di Bandung yang diambil dari bahasa Sunda dan kebiasaan warga Bandung utara zaman dulu.***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x