Mereka juga menyebut, bahwa penambahan infrastruktur jalan seperti adanya jalan layang tidak membantu untuk mengurai kemacetan, sebab permasalahannya bukan itu.
Baca Juga: Resep Kreasi Nugget Balado Gurih dan Pedas, Bisa Jadi Ide Jualan yang Datangkan Cuan
“Flyover bukan solusi untuk mengatasi kemacetan. Masalah utama kota Bandung sejak dulu adalah tidak adanya transportasi umum yang memadai,” kata Save Bandung City.
Selain soal macet, dalam surat cinta ini juga ditekankan soal penanganan begal dan banjir yang tak kunjung ada titik terang.
“Bahkan, mungkin juga gara-gara banyak yang menggunakan pribadi akhirnya banyak yang menjadi pribadi individualis dan memunculkan masalah sosial seperti begal dan geng motor,” katanya.
“Setiap hujan besar terjadi maka kami menjadi was was dan khawatir, apakah rumah kami akan kebanjiran? Apakah kami bisa pulang ke rumah dengan selamat tanpa terhalang banjir cileuncang di jalan?” begitu dituliskan dalam surat.
Maka dari itu, Save Bandung City yang mengatasnamakan warga Kota Bandung ini juga menginginkan sebuah gerakan yang nyata dari pemangku kebijakan.
“Kami cuma warga biasa yang tidak mengerti soal politik dan kekuasaan, yang kami inginkan adalah solusi yang nyata dan bukan sekedar gimmick belaka. Kami cuma ingin hidup dengan tenang dan nyaman di Bandung Raya ini,” tulisnya.
Hingga surat cinta ini ramai di media sosial, banyak warga Kota Bandung yang setuju dengan pernyataan yang tertulis dalam surat itu.