Pemkot Buka Kolaborasi Pengelolaan Pasar Tradisional, 4 Lokasi Pasar Siap Dibangun

- 7 September 2022, 22:00 WIB
Penyemprotan disinfektan di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Selasa (9/5/2020)
Penyemprotan disinfektan di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Selasa (9/5/2020) //Dok Humas Pemkot Bandung.

MAPAY BANDUNG - Sebanyak 4 pasar tradisional di bawah pengelolaan Pemerintah Kota Bandung siap untuk bekerja sama dengan pihak swasta.

Melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Pasar Juara, Pemkot Bandung mengaku tengah mencari sektor swasta untuk berkolaborasi untuk merevitalisasi dan merehabilitasi pasar tradisional.

Adapun, pasar yang saat ini tengah mencari sektor swasta untuk bekerja sama di Bandung di antaranya, pasar Cihaurgeulis, Cijerah, Sadang Serang dan Geger kalong.

Bahkan, menurut Direktur Utama Perumda Pasar Juara, R Herry Hermawan, sudah ada beberapa perusahaan yang melakukan studi kelayakan usaha.

Baca Juga: Lantik Menteri PANRB Baru, Presiden Minta Abdullah Azwar Anas Cepat Reformasi Birokrasi

"Saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang melakukan studi kelayakan usaha sebelum masuk ke dalam draft kerja sama. Untuk mengelola, pihak swasta harus melakukan revitalisasi dahulu," ujarnya.

Di Bandung, kata Herry sudah ada 8 pasar yang dikelola swasta dari 37 pasar tradisional yang ada di bawah pengawasan Pemkot Bandung.

"Diajaknya sektor swasta untuk merevitalisasi pasar karena ada keterbatasan modal penyertaan dari pemerintah. Maka kita ajak sektor swasta untuk bersama berkontribusi," imbuhnya.

Ia mengaku, revitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan fasilitas di pasar tradisional. Ia juga mensyaratkan bagi sektor swasta yang ingin berkolaborasi untuk menyiapkan internet gratis dalam upaya digitalisasi pasar tradisional.

Baca Juga: 9 Ciri Burung Perkutut Memiliki Khodam, Praktisi Kejawen: Bisa Positif dan Negatif

"Dengan adanya revitalisasi ini maka fasilitas semakin baik. Para pedagang mereka akan lebih nyaman, dan mereka harus menyediakan internet gratis untuk merespon digitalisasi," tutur Herry.

Pemerintah, katanya, ingin mendigitalisasi pasar, penyediaan data pedagang dan komoditi dimana dengan perkembangan teknologi diakses sistem informasi manajemen pasar.

"Seperti pembayaran yang cahless dengan qris untuk pembayaran transaksi dan juga retribusi," lanjutnya.

Baca Juga: Pesawat Latih TNI AL Jatuh di Selat Madura, 13 KRI Hingga 1 Tim Penyelam

Ia juga mengatakan, membuka peluang bagi para PKL untuk dapat berdagang di pasar tradisional. Saat ini, kapasitas ruang dagang di seluruh pasar kota Bandung baru terpakai 17.000 ruang dari total 24.000 ruang.

"Ada solusi untuk menampung para PKL, ada potensi untuk PKL ditempatkan di pasar tradisional tentu saja dengan retribusi dan sewa yang rendah supaya bisa terjangkau.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x