DP3A Kota Bandung Siap Fasilitasi Laporan Kekerasan Terhadap Anak, Termasuk Soal Kekerasan Verbal

- 16 Juni 2022, 22:00 WIB
Ilustrasi kekerasan terhadap anak.
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. /Pixabay

MAPAY BANDUNG - Kekerasan kerap identik dengan penyerangan fisik. Namun, ternyata kekerasan pun bisa muncul dari verbal. Bahkan, kekerasan verbal yang masuk pada ranah kekerasan psikis, menjadi kategori tertinggi dalam kasus kekerasan anak di sekolah.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), dr. Rita Verita Sri Hasniarty kepada Humas Kota Bandung pada Kamis, 16 Juni 2022.

"Dari tahun 2019-2021, terdata 40 klien kekerasan anak di sekolah yang sudah kita tangani. Namun, pasti ada kasus yang tidak terlaporkan ke kita," ujar Rita.

Untuk menekan angka kasus kekerasan anak di sekolah, DP3A bersama 75 sekolah jenjang SMP di Kota Bandung melakukan simulasi bedah kasus.

Baca Juga: Jangan Dipelihara! Ini 9 Katuranggan Burung Perkutut Pembawa Sial, Begini Cirinya

Sebab, aku Rita, masih banyak orang yang menganggap biasa kasus kekerasan anak berupa verbal. Sehingga, tindakan tersebut tak segera dilaporkan, bahkan tak ditangani. Bahkan, kategori kasus tertinggi kekerasan anak di sekolah adalah kekerasan psikis.

"Bisa jadi ternyata selama ini dianggap biasa, tapi sebenarnya masuk dalam kekerasan anak. Anak ini kan secara spontan mengeluarkan perkataan yang dapat menyebabkan sakit hati, ini termasuk bullying," katanya

"Sehingga temannya sakit hati dan akhirnya tidak mau ke sekolah, takut ketemu temannya itu," paparnya.

Maka dari itu, DP3A bersama 75 sekolah ini berkomitmen untuk melawan kasus kekerasan anak di sekolah.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x