Flyover Kopo Ditargetkan Selesai April 2022, Yana Harap Warga Juga Kurangi Pemakaian Kendaraan Pribadi

- 20 Desember 2021, 07:30 WIB
Progres terbaru pembangunan Flyover Kopo, Kota Bandung, Jumat 17 Desember 2021
Progres terbaru pembangunan Flyover Kopo, Kota Bandung, Jumat 17 Desember 2021 /Humas Bandung.

MAPAY BANDUNG - Pembangunan jembatan layang atau flyover Kopo diprediksi selesai pada April 2022 mendatang.

Jika itu terlaksana, maka pembangunannya lebih cepat dari target awal, September 2022.

Meski flyover tersebut dapat mengurai kemacetan, namun Plt. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana berharap, warga bisa mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan menggunakan transportasi publik.

Hal itu disampaikannya saat meninjau pembangunan flyover Kopo bersama Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, Bambang Tirtoyuliono dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, Wilan Oktavian, Jumat 17 Desember 2021.

"Ini memang ikhtiar mengurai titik-titik kemacetan, tapi tetap kita terus mendorong penggunaan transportasi publik di Kota Bandung. Sehingga warga lebih banyak menggunakan transportasi publik dan kemacetan bisa berkurang," ungkapnya.  

Baca Juga: Terakhir Erupsi Tahun 1885, Ahli Supranatural Ramal Gunung di Perbatasan Jawa Timur Ini akan Meletus pada 2022

Yana menambahkan, flyover Kopo kemungkinan besar dapat diaktivasi sebelum lebaran 2022.

Melihat pembangunannya yang cepat, Yana optimis flyover ini dapat bermanfaat untuk mengurai kemacetan di sekitar wilayah tersebut pada April 2022.

"Sekitar 20 persen lebih cepat, luar biasa. Jadi tentunya Pemerintah Kota Bandung juga mendukung. Ada permasalahan luasan jalan di bawahnya yang perlu kita lebarkan, ya kita support. Insyaallah itu juga berjalan paralel," katanya.

Sementara itu, Kepala BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat, Wilan Oktavian menerangkan, secara kontraktual, paket pembangunan flyover Kopo berakhir pada September 2022. Namun Wilan menyebut, progresnya lebih cepat sekitar 20 persen.

"Teman-teman yakin bisa selesai di April. Insyaalah, walau pun kontraknya sampai September kalau lihat sekarang mudah-mudahan tercapai," katanya.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Bandung Senin 20 Desember Beserta Biaya dan Persyaratannya

Wilan mengungkapkan, agar kendaraan yang naik ke flyover lebih lancar, maka dibutuhkan lahan untuk menormalisasi frontage sekitar 100 meter. Lahan yang dibutuhkan pun ternyata milik negara.

"Alhamdulillah tadi dicek ternyata tanah negara ya, insyaallah bisa kita teruskan supaya lebih sempurna flyover-nya," ucapnya.

Ia juga mengungkapkan pekerjaan pembangunan flyover tidak terganggu dengan adanya pandemi Covid-19, meski ada Surat Edaran dari Menteri PUPR kalau ada kejadian yang sakit harus berhenti.

"Alhamdulillah untuk di sini tidak pernah berhenti, jadi lancar terus, makanya ngebut. Pekerja juga tidak ada yang sakit, mudah-mudahan karena protkesnya atau imun mereka yang kuat," katanya.

Baca Juga: Pasca Erupsi Gunung Semeru, Pakar Kejawen Ini Didatangi Cahaya Misterius, Benarkah Slamet akan Meletus?

Menurut Wilan, Pemkot Bandung harus mengamankan lahan yang berada di bawah flyover. Hal itu agar tidak dimanfaatkan secara ilegal.

"Karena daerah sini lumayan ramai. Potensi dimanfaatkan secara ilegal, sangat besar," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, pembangunan flyover adalah salah satu bentuk manifestasi.

"Walau pun pembangunan infrastruktur itu dibiayai APBN, tetapi yang menerima manfaat masyarakat. Sehingga kita saling bahu-membahu, saling mendukung," katanya.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x