Network
MAPAY BANDUNG - Warga Bandung beberapa hari terakhir ini merasakan suhu lebih dingin dari biasa. Udara lebih dingin terasa pada dini hari sampai pagi.
Prakirawan BMKG Bandung, Yuni Yulianti menjelaskan penyebab udara pagi di Bandung dalam beberapa hari terakhir terasa lebih dingin.
Menurutnya, penyebab suhu di Bandung lebih dingin adalah karena saat ini memasuki musim kemarau dan sudah sewajarnya suhu akan lebih dingin khususnya pada bulan Juli-Agustus.
Baca Juga: Presentase Vaksinasi di Jabar Masih Rendah, Wagub: Karena Jumlah Penduduknya Banyak
Dia menambahkan, angin muson timur Australia lah yang menyebabkan suhu terasa lebih dingin.
Pasalnya karakteristik angin itu membawa udara dingin dan kering.
"Karakteristik kemarau terutama Juli-Agustus suhu pada dini hari dan pagi lebih dingin, karena angin yang bertiup di musim kemarau hingga September itu angin timuran, angin muson Australia yang membawa udara dingin dan kering," kata Yuni saat On Air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Minggu 18 Juli 2021.
Baca Juga: Contoh Materi Khutbah Idul Adha 2021 di Rumah dengan Tema Tiga Kesabaran Nabi Ibrahim
Akibat bertiupnya angin muson Australia itu maka udara di selatan Indonesia akan cenderung lebih dingin dan kering pada pagi hari.
Selain itu tingkat tutupan awan yang tidak signifikan juga menjadi faktor lainnya.
Maksudnya adalah ketika siang hari cuaca panas dan tutupan awan nihil, maka panasnya akan kembali ke atmosfer sehingga menyebabkan pagi terasa lebih dingin.
"Juga tutupan awan yang tidak signifikan, jadi siangnya panas karena tidak ada tutupan awan, lalu panasnya kembali ke atmosfer jadi paginya lebih dingin," tuturnya.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 di Tiga Kecamatan di Kota Bandung Ini Lebih dari 400 Kasus
Lebih jauh Yuni menegaskan hal ini adalah fenomena yang normal karena temperatur udara di Bandung pada Juli-Agustus berkisar antara 17,6 hingga 18 derajat celcius.
"Bahkan bisa lebih dingin lagi di angka 15 hingga 16 celcius di wilayah Lembang, karena topografinya lebih tinggi," ucap Yuni.***
