Miliki Filosofi dan Nilai Budaya Tinggi, Yana Mulyana Ingin Permainan dan Olahraga Tradisional Tak Dilupakan

- 4 Maret 2021, 09:35 WIB
Ilustrasi orangtua sedang menemani anak bermain permainan tradisional ular tangga di Kampung Padabeunghar, Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (19/10/2020). Pembuatan permainan tradisional ular tangga di kampung padat penduduk tersebut bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional sekaligus ruang bermain anak untuk mengisi waktu di tengah pandemi Covid-19
Ilustrasi orangtua sedang menemani anak bermain permainan tradisional ular tangga di Kampung Padabeunghar, Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (19/10/2020). Pembuatan permainan tradisional ular tangga di kampung padat penduduk tersebut bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional sekaligus ruang bermain anak untuk mengisi waktu di tengah pandemi Covid-19 /ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nz

MAPAY BANDUNG - Di tengah serbuan permainan modern serta terpengaruh oleh teknologi baru, permainan tradisional kini mulai ditinggalkan oleh masyarakat, khususnya oleh anak-anak.

Kini, anak-anak lebih banyak memainkan game online ketimbang permainan dan olahraga tradisional yang sejatinya memiliki filosofi dan nilai budaya tinggi.

Bahkan menurut Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, permainan dan olahraga tradisional kaya akan pesan leluhur dan mengandung nilai-nilai disiplin, nilai kebersamaan, dan toleransi.

Baca Juga: Laga Timnas vs PS Tira Batal, Valentino Jebret Simanjuntak Ungkap Perasaannya Karena Batal Memandu

“Hubungan emosional terjalin dengan pemainan tradisional ini, ini yang diajarkan oleh leluhur, nilai-nilai leluhur. Apalagi Kota Bandung memiliki nilai-nilai, seperti gotong royong yang terbentuk dari pemainan tradisional,” kata Yana dalam kegiatan Silaturahmi Pengurus Cabang Komite Permainan Rakyat dan Olah Raga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Rabu 3 Maret 2021.

Ia berharap, permainan dan olahraga tradisional khususnya di Kota Bandung dapat dilestarikan dan dijaga bersama.

“Harapannya kita bisa menjaga budaya permainan tradisional di Kota Bandung. Jangan sampai anak-anak kita melupakan budaya permainan tradisional,” ujarnya.

Baca Juga: PPKM Mikro Beri Dampak Baik pada Ekonomi di Jabar, Daya Jual Beli Meningkat 33 Persen

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Eddy Marwoto mengatakan, bentuk dukungan pemerintah untuk melestarikan permainan dan olahraga tradisional adalah dengan memberikan bantuan hibah.

Eddy menjelaskan, hal ini tentu disesuaikan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan sesuai dengan prosedur yang ada.

“Pemerintah Kota Bandung melalui Dispora selalu memperhatikan hal ini, karena ada nilai-nilai budaya tersebut tidak boleh sampai punah. Untuk melestarikan kebudayaan kita dan kita pun berkolaborasi dengan berbagai pihak,” jelasnya.

Baca Juga: CEK FAKTA : Bentrok Skala Besar Terjadi Antara Satpol PP dan Ojol di Alun-alun Kota Bandung?

Ditemui di tempat yang sama, Sekretaris Umum KPOTI, Kamaludin menuturkan, untuk menggeliatkan kembali permainan dan olahraga tradisional di Kota Bandung, sudah dilakukan sosialisasi baik online maupun offline.

“Sosialisasi online dilakukan melalui aplikasi Zoom kepada para orang tuanya agar mereka sadar permainan tradisional itu harus dilestarikan. Untuk offline-nya, kita datang langsung ke sekolah. Kita berikan salah satu alatnya, lalu dicoba oleh guru dan siswa,” ungkap Kamaludin.

Sosialiasi dilakukan agar masyarakat mengetahui filosofi dari permainan dan olahraga tradisional. Selain itu, agar semakin banyak orang yang turut serta melestarikan permainan dan olahraga tradisional di Kota Bandung.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah