Keresahan Angkot Muncul Usai BRT Beroperasi, Ridwan Kamil Beri Pesan untuk Para Supir Angkot, Begini Katanya

25 Desember 2022, 17:45 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil /YouTube PRFM

 

MAPAY BANDUNG - Angkutan massal Bus Rapid Transit (BRT) resmi beroperasi secara aktif di kawasan Bandung Raya per Sabtu 24 Desember 2022.

Usai BRT resmi beroperasi, muncul keresahan dari angkutan kota (angkot) yang beranggapan ekosistemnya akan terganggu.

Perihal kekhawatiran ekosistem angkutan umum (angkot), Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengimbau, angkot akan dikonversikan ke dalam bus BRT.

Termasuk sopir angkot, lanjut Ridwan Kamil, yang nantinya menjadi bagian konsorsium transportasi publik.

Baca Juga: Angkutan BRT Resmi Beroperasi, Ridwan Kamil Berharap Bisa Jadi Solusi Atasi Macet di Bandung Raya

"Waktu jadi sopir angkot pendapatannya sekian, nanti jadi sopir bus pendapatannya juga sekian, hanya berubah yang tadinya sopir angkot nanti menjadi sopir bus," kata Gubernur Ridwan Kamil, yang dikutip MapayBandung.com dari siaran pers, Minggu 25 Desember 2022.

Diberitakan sebelumnya, Ridwan Kamil menyampaikan, bahwa angkutan massal Bus Rapid Transit (BRT) di kawasan Bandung Raya sudah beroperasi secara aktif per Sabtu kemarin.

Ridwan Kamil menyebutkan, BRT adalah solusi masterplan karena mayoritas penduduk di kawasan Bandung menggunakan transportasi pribadi mencapai sekitar 84 persen.

Menurutnya, kondisi macet yang terjadi di Bandung Raya tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

Baca Juga: Bus Listrik Bekas KTT G20 yang Dioperasikan di Bandung Raya Sudah Disesuaikan dengan Kontur Geografis

"Dalam hitungan 20 sampai 30 tahun, kalau ini dibiarkan, ketika keluar rumah semua kena macet," katanya.

Sambung Ridwan Kamil mengatakan, transportasi massal ini memiliki berbagai jenis yang disesuaikan dengan kondisi dataran dan cekungan jalan seputar Bandung Raya.

Sehingga, ada perbedaan dengan kota besar lainnya dan memiliki banyak tantangan tertentu.

"Di Bandung berbeda dengan Jakarta, Semarang atau Surabaya yang tanahnya datar dan jalannya lebar. Cekungan Bandung atau kawasan Bandung Raya ini jalannya kecil-kecil, berkelok-kelok, dan berbukit-bukit,” ucap Ridwan Kamil.

Baca Juga: 48 Pasangan Kekasih Ikuti Nikah Massal di Balai Kota Bandung, Wali Kota Jadi Saksi

Seperti diketahui, kawasan Cekungan Bandung meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kabupaten Sumedang.

Ridwan Kamil menambahkan, BRT secara aktif sudah beroperasi menggunakan 8 bus listrik dengan kapasitas 25 penumpang per bus.

Sedangkan untuk transportasi antar regional, akan ada LRT (Lintas Rel Terpadu) yang sudah disepakati rutenya.

"Nah awal Januari (2023) para kepala daerah Bandung Raya akan berhimpun untuk menyepakati anggaran, juga komitmen operasional dan lain-lain," ucapnya.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler