Keluarga Sesalkan Video Aksi Kekerasan Pelajar di Kota Bandung Tersebar, Sebut Sudah Damai

13 Oktober 2021, 09:40 WIB
Seorang karyawan KPI Pusat diduga mendapatkan pelecehan seksual dan perundungan sesama teman kantornya. Polisi pun mulai mendalami kasus itu (Foto Ilustrasi: Pixabay/Tumisu) /



MAPAY BANDUNG - Warga Bandung sempat dihebohkan dengan video aksi kekerasan yang dilakukan siswa terhadap siswa lain yang videonya viral di media sosial.

Pihak keluarga pelaku maupun korban menyeselkan tersebarnya video tersebut.

Padahal, sebelum video ini viral, kedua keluarga sudah menetapkan kesepakatan bersama dan sudah damai.

Saat ini anak-anak yang terlibat tengah dalam proses pendampingan psikolog profesional.

Baca Juga: Sempet Bilang Orang Main TikTok Kurang Kerjaan, Kini Anang Hermansyah Tarik Ucapannya Sendiri

Keluarga menyayangkan video tersebut viral, karena mengganggu proses pemulihan psikis anak-anak yang sebelumnya telah direncanakan dengan baik.

Pernyataan pihak keluarga itu terungkap setelah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Pendidikan, aparatur kewilayahan, P2TP2A serta Puspaga bertemu langsung dengan orangtua dan wali anak-anak yang terlibat dalam kejadian ini.

Disebutkan kasus tersebut sudah diselesaikan secara damai usai adanya pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan itu dicari tahu bagaimana kronologi peristiwa tersebut.

Kedua keluarga menyadari, peristiwa terjadi karena kesalahpahaman di antara anak-anak yang usianya memang masih di bawah umur.

Ketua Pupaga, Siti Muntamah pun meminta masyarakat untuk menjunjung tinggi perlindungan anak.

“Kami mengimbau masyarakat semua untuk menyamakan persepsi bahwa anak adalah anak kita semuanya, tidak ada diskriminasi. Kita harus memberikan perlindungan kepada mereka. Terpenting selamatkan tumbuh kembang mereka,” kata Siti Muntamah, Senin 11 Oktober 2021.

Baca Juga: Baim Wong Sebut Anak Keduanya Mirip Orang Korea, Nama Kenzo Ternyata Terinspirasi dari Vincenzo

Menurutnya, setiap anak memiliki masa depan yang harus dikembangkan dengan kreativitasnya.

Oleh karenanya perlu bantuan masyarakat untuk tetap menghadirkan sebuah lingkungan yang kondusif.

Kemudian, memberikan dukungan untuk kebutuhan anak-anak agar tumbuh yang sehat, cerdas sekaligus memiliki lingkungan yang baik.

Selanjutnya menyamakan persepsi dan terus membantu dalam tumbuh kembang anak.

“Insyaallah menjadi catatan kita semuanya banyak PR yang harus kita selesaikan," tuturnya.

Menurutnya, hal yang paling penting adalah konsisten memberikan hak-hak anak dan melindunginya agar tidak trauma, tanpa stigma dan tanpa paranoid yang berlebihan.

Sebab kejadian tersebut adalah tanggung jawab semua pihak.

“Kota Bandung adalah Kota layak anak dan kita ada didalamnya mari kita ciptakan Kota ini ramah buat seluruh anak-anak,” katanya.

Baca Juga: 10 Ciri Wanita yang Didampingi Khodam Harimau Turunan, Nomor 5 Jarang Disadari

Sedangkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung Rita Verita mengatakan, masyarakat memiliki andil untuk memenuhi hak-hak anak dan melindunginya dengan memberikan edukasi bukan menyebarluaskan.

“Insyaallah kami semua terutama pihak Pemerintah Kota Bandung berupaya menyelesaikan sesuai dengan alur yang memang harus dipenuhi secara baik. Kami mohon tentunya kepada masyarakat semua membantu, agar permasalahan ini tidak lebih luas lagi,” imbaunya.

Ia mengungkapkan, kasus ini sudah ditangani dengan melibatkan tenaga konselor psikolog.

Harapannya, dengan adanya keterlibatan psikolog profesional, anak-anak yang terlibat dapat kembali pulih.

Sebagai informasi, permasalahan ini bukan muncul hanya karena kesalahan pengiriman stiker namun merupakan akumulasi permasalahan komunikasi selama satu bulan.

Namun pihak keluarga tidak menginginkan kronologis musibah ini disampaikan kepada publik agar tidak menghambat proses pemulihan psikologis anak-anak.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Bandung Rabu 13 Oktober 2021, Simak Syarat dan Biayanya

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengaku perihatin atas kejadian tersebut.

Disdik akan terus berkoordinasi dengan DP3A dan Puspaga untuk mendampingi pemulihan anak.

Dinas Pendidikan berkoordinasi dan memfasilitasi penanganan pemulihan anak-anak melalui Pandawa untuk mencari solusi terbaik. Dengan harapan anak-anak semua pulih dengan dukungan dari semua pihak.

“Kami ada tim Pandawa berkolaborasi dengan Puspaga untuk mencari solusi dan jalan keluar. Mari kita doakan saja agar musibah ini cepat selesai sehingga anak-anak bisa beraktivitas seperti sebelumnya,” ujarnya Hikmat.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler