“Perokok sendiri bukan hanya wanitanya saja, tetapi pada wanita yang di lingkungan kerja atau sekitarnya terdapat seseorang yang merokok atau disebut perokok pasif tetap
saja dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks,” ujar dr. Ema.
2. Kebiasaan menggunakan sabun pembersih kewanitaan
Meski dianggap bersih, menggunakan sabun pencuci kewanitaan ternyata dapat memicu risiko timbulnya kanker serviks.
Ini karena sabun pembersih kewanitaan dapat membunuh bakteri-bakteri baik yang ada pada area kewanitaan, sehingga meningkatkan munculnya bakteri jahat, keputihan, hingga meningkatkan munculnya kanker serviks.
Baca Juga: Jelang Lawan Persija, Luis Milla Akui Pemain Persib Masih Lemah Soal Fisik dan Mental
3. Kebiasaan menggunakan pembalut atau pantyliner secara rutin
Menggunakan pembalut atau pantyliners ternyata bisa meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
Dokter Ema mengatakan jika seorang wanita yang jarang mengganti pembalutnya saat menstruasi hingga lebih dari 8 jam dan kebiasaan ini sering dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama maka akan meningkatkan risiko menderita kanker serviks.