MAPAY BANDUNG - Mempunyai tubuh sehat adalah impian semua orang. Meski begitu, tubuh juga adakalanya mengalami penurunan kesehatan seperti usus kotor.
Menurut seorang dokter sekaligus pendakwah dr. Zaidul Akbar, usus kotor tentu bukan hal yang menguntungkan, sebab kondisi ini bisa saja menciptakan masalah kesehatan yang baru.
Agar usus kotor bisa dapat teratasi, dr. Zaidul Akbar menyarankan kepada masyarakat, untuk dapat melakukan kebiasaan yang bisa dijadikan detoksifikasi atau detox.
Dengan rutin melakukan beberapa kebiasaan ala dr. Zaidul Akbar ini, maka usus kotor pun akan segera teratasi dan bersih tanpa perlu berobat.
Seperti dilansir MapayBandung.com dari Instagram @dr.zaidulakbar.resep, Kamis 28 April 2022, ada 3 kebiasaan yang bisa dilakukan untuk membersihkan usus kotor, di antaranya:
- Minum air garam dan yogurt
- Makan makanan tinggi serat
- Minum air putih 8 gelas per hari.
Baca Juga: Bahan Herbal Ini Punya Khasiat Dahsyat untuk Kecantikan Kata dr. Zaidul Akbar, Agar Glowing Saat Lebaran
Ya, dikatakan dr. Zaidul Akbar, makanan tinggi serat dapat membantu melancarkan proses pencernaan.
"Serat berfungsi untuk penyerapan nutrisi dari makanan, dan memperlancar pencernaan. Jadi usus juga bisa bersih," tutur dr. Zaidul Akbar.
Lebih lanjut dr. Zaidul Akbar mengatakan, ciri usus kotor dapat dilihat dari tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh.
Baca Juga: 8 Binatang Pembawa Bencana Menurut Primbon, Segera Usir Jika Ada di Dalam Rumah
Seperti di antaranya, wajah akan timbul jerawat, dan bekas jerawatnya sulit hilang. Disertai bau mulut, badan pegal saat bangun tidur di pagi hari, hingga susah buang air besar.
"Usus kotor juga bisa dilihat kalau pas lagi buang angin atau kentut baunya jadi lebih menyengat, gampang masuk angin, pikiran tidak fokus, dan sulit untuk berpikir," tambahnya.
Jika kita mengalami satu dari beberapa gejala yang telah disebutkan, maka harus lebih berhati-hati dan waspada.
Baca Juga: POPULER HARI INI: 10 Tanda Sihir Makanan dan Minuman Kata Ustadz Faizar
Sebab, jika dibiarkan begitu saja tentu tidak akan baik untuk kesehatan usus, dan ada kemungkinan melebar dampaknya ke organ tubuh lainnya.***