Anak Anda Susah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

13 Januari 2021, 08:34 WIB
Sebagian anak pasti pernah mengalami susah makan.* /pexels.com/

MAPAY BANDUNG - Anak mendadak sulit makan menjadi persoalan baru bagi para orangtua.

Ya, biasanya setelah menginjak usia satu tahun anak menjadi sulit makan. Dengan kondisi demikian, kita sebagai orangtua menjadi khawatir apakah asupan gizi anak terpenuhi atau tidak.

Kepala Regional Bandung Klinik Jejaring Padjajaran, dr. Dhany Kartika Sari, mengatakan setiap orangtua wajib memberikan asupan gizi yang tepat bagi anak.

Baca Juga: Ridwan Kamil Paparkan Efek Setelah Divaksin Covid-19: Nafsu Makan Naik, Nafsu Julid Turun

Baca Juga: Luhut Bertemu Menlu China di Danau Toba Bahas Kerja Sama Indonesia-China

"Dalam setiap makan harus dipenuhi dari 100 persen, karbohidrat 40 hingga 50 persen, protein 10 hingga 20 persen dan lemak 30 hingga 40 persen," katanya dalam Talkshow Tanya Dokter yang disiarkan Live di Radio PRFM 107,5 News Channel, Selasa 12 Januari 2021.

dr Dhany menjelaskan, gejala anak yang susah makan bisa terjadi karena beberapa faktor seperti pemberian asupan gizi yang salah.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini, Masih Ada Potensi Hujan

Baca Juga: Link Streaming Penyuntikan Vaksin Covid-19 kepada Presiden Jokowi

"Ada juga penyebab lain bisa karena penyakit, bisa bosen dengan tipe makanan atau trauma karena dipaksa makan," jelasnya.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua jika mendapat anak yang sulit makan.

"Harus dihadapi dengan sabar dan tenang. Ketika anak mau makan bisa dialihkan sambil nonton atau bermain," urainya.

Baca Juga: Ini Potret Dayana, Cewek Cantik Asal Kazakhstan yang Viral Karena Ngajak Menikah Fiki Naki

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Penyebab Panas dan Gatal di Lidah Saat Makan Nanas

Lebih lanjut ia pun mengingatkan orangtua agar memperhatikan asupan gizi bagi anak. Sebab asupan gizi bagi anak akan menentukan kehidupan anak kedepannya.

"Seribu hari kehidupan anak termasuk asupan gizi akan menentukan bagaimana kesehetan anak secara jangka panjang, kecerdasan dan tumbuh kembang. Kalau salah bisa kurang baik untuk anak," pungkasnya.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler