5 Mitos Orang Sunda yang Masih Melekat di Zaman Modern, Nomor 3 Paling Sering Dilanggar

- 11 Mei 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi duduk di tengah pintu.
Ilustrasi duduk di tengah pintu. /Pixabay.com/rubberduck1951

BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Sebagian orang Sunda masih mempercayai adanya mitos.

Diketahui mitos orang Sunda tersebut masih melekat sejak dulu bahkan hingga sekarang.

Bahkan tak jarang, orang Sunda menyebut mitos tersebut dengan sebutan pamali.

Baca Juga: BARU TAHU! Ini 7 Fakta dan Mitos Tahun Kabisat 29 Februari di Seluruh Dunia Aneh Tapi Nyata

Pamali biasanya sesuatu yang tabu, sering diucapkan atau berupa larangan yang melekat di orang Sunda.

Berikut beberapa mitos orang Sunda yang telah dirangkum MapayBandung.com, Sabtu 11 Mei 2024.

1. Jangan potong kuku malam-malam

Konon katanya hal ini dapat membuat orang yang memotong kuku tersebut akan jatuh sakit pada keesokan harinya, bahkan meninggal dunia.

Mitos ini muncul karena pada zaman dahulu rumah orang Sunda sangat gelap tanpa pencahayaan, maka secara logika mitos ini adalah kekhawatiran akan tergoresnya kulit atau bagian kuku.

Jadi memotong kuku sebaiknya dilakukan pada siang hari, karena sumber cahaya terang.

Baca Juga: Asal Usul, Mitos dan Sejarah Situ Sarkanjut Garut, Benarkah Penamaan Bermakna Nyeleneh?

Namun berbeda dengan zaman dulu, saat ini malam pun bisa menyalakan lampu.

2. Jangan keluar rumah menjelang malam

Banyak mitos yang mengatakan jika keluar menjelang malam maka akan diculik oleh setan.

Padahal pamali ini merupakan anjuran dalam Islam untuk menahan anak-anak di waktu Magrib hingga Isya, untuk tidak berkeliaran di luar rumah, karena waktu itu merupakan waktu setan beraksi menggoda manusia.

3. Jangan duduk di depan pintu

Mitosnya mengatakan akan jatuh sakit jika ada makhluk halus yang melewati pintu tersebut.

Padahal faktanya jika menghalangi pintu dapat menghalangi orang lain yang keluar-masuk ruangan.

Baca Juga: Profil Epy Kusnandar Alias 'Kang Mus' Preman Pensiun yang Terjerat Narkoba

4. Jangan menyisakan sebutir nasi di piring

Mitos mengatakan hal ini dapat membuat hewan peliharaan mati, kepercayaan ini memang jauh dari nalar dan ajaran agama.

Namun secara logika menyisakan makanan merupakan bentuk dari tidak bersyukur.

Maka dari itu harus dihabiskan sebagai bentuk rasa syukur karena masih dapat menikmati makanan.

5. Jangan makan nyeplak atau bersuara

Mitosnya dapat menjadi bahan junjingan bahkan mengundang hewan buas menghampirinya.

Faktanya hal ini dapat membuat orang sekitar menjadi risih ketika makan sambil ceceplak atau menyeplak beda halnya makan sambil mengobrol.

Baca Juga: Bukan dari Sepatu, Asal Usul Nama Cibayut Ternyata Diambil dari Ini, Pasti Baru Tahu!


Beragam budaya yang ada di Indonesia memang menarik jika diulik, itulah keunikan bangsa ini.

Keunikan setiap suku adalah kekayaan yang patut dihargai, jika tidak mempercayainya tak apa namun jangan sampai menghujat.

Karena kepercayaan masing-masing tentu sangat berbeda.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah