Umat muslim meyakini adanya siksa kubur sebagai balasan perbuatan selama di dunia. Ada banyak firman dan hadis yang mengabadikan keberadaan siksa kubur.
Pergerakan mayat setelah wafat adalah pertanda adanya siksa yang dirasakan oleh mayat tersebut. Hal ini sesuai dengan kesaksian seorang mantan tukang gali kubur.
Kisah ini dapat dilihat dalam buku Uyun al-Hikayat karya Imam Ibnul Jauzi. Dikisahkan tukang kubur pernah melihat posisi-posisi mayat yang berubah dan tidak selalu sama, bahkan dari beberapa mayat yang pernah disaksikannya tidak lagi menghadap kiblat.
Ia menjelaskan jika tidak ada seorangpun yang menggerakkan mayat di dalam liang lahat, dalam kata lain mayat-mayat tersebut bergerak dengan tersendiri.
Dalam buku tersebut diceritakan jika hanya sedikit saja mayat yang masih tetap menghadap kiblat.
Baca Juga: Lagu Opick 'Bila Waktu Tlah Berakhir' Jadi Soundtrack Film Siksa Kubur, Joko Anwar Ungkap Alasannya
Siksa kubur sebenarnya akan dialami oleh roh dan jasad, hanya saja tidak diperlihatkan kepada orang yang masih hidup. Hal ini berhubungan dengan iman kepada hal-hal gaib.
Apabila seseorang telah berhasil melewati alam kubur, maka perjalanan selanjutnya akan terasa lebih mudah. Tetapi jika di alam kubur saja gagal, maka kedepannya akan semakin berat.
Sesuai ajaran Islam, di dalam alam kubur nanti manusia akan bertemu dengan malaikat hitam kebiruan yaitu Munkar dan Nakir. Keduanya akan datang dengan berbagai pertanyaan, apabila salah menjawab maka keduanya tidak segan-segan menghukum.***