Kisah Seram 4 Sekawan yang Camping di Danau Pangalengan Bandung, Kuncen: Gimana Semalam Aman?

- 1 Juni 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi Danau Ranu Kumbolo. Para pendaki melintasi Danau Ranu Kumbolo di gunung Semeru
Ilustrasi Danau Ranu Kumbolo. Para pendaki melintasi Danau Ranu Kumbolo di gunung Semeru /instagram @mountainsiana/

 

MAPAY BANDUNG – Ada kisah seram yang dialami oleh empat orang wisatawan yang tengah berkemah di tepi danau di Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Mereka mengaku diganggu oleh sosok hantu yang membuat siapapun yang mendengar kisahnya merinding.

Berdasarkan penuturan salah satu orang yang ikut berkemah, ia mengaku merasa ada kejanggalan yang dirasakan saat berkemah di Pangalengan.

Bahkan, sang kuncen sampai memastikan kondisi mereka ketika siang hari usai berkembah.

Baca Juga: Benarkah Lingsir Wengi Bisa Dipakai untuk Panggil Kuntilanak? Ahli Supranatural Beri Tanggapan Mengejutkan

Kisah ini terjadi pada tahun 2017 silam. Saat itu, Iwan berencana menghabiskan akhir pekan untuk camping di daerah Bandung Selatan.

Iwan menyarankan untuk camping di Rancaupas Ciwidey namun, karena sudah pernah berkunjung ke Rancaupas, akhirnya mereka memutuskan untuk camping di salahsatu situ atau danau di Pangalengan.

Mereka berempat berangkat dari Bandung sekitar jam 12.00 siang. Tiba di Pangalengan sekitar jam 4.00 sore, mereka sempat ditegur penjaga tempat wisata.

“Apa nggak kesorean kang datang jam segini? Soalnya kalau mau camping disini pas malam Minggu aja biar rame. Kalau sekarang, orang-orang udah mau pulang,” ucap penjaga danau.

Baca Juga: Hendak Antar Makanan ke Gedebage, Pengemudi Ojol di Bandung Diteror Kuntilanak, Merinding...

“Ya gak apa-apa kok, kita sengaja camping sekarang biar sepi,” tutur Iwan seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Podcast Malam Kliwon pada Kamis 1 Juni 2023.

Menurut kabar yang beredar, di danau ini terdapat mata air yang dikeramatkan dan sering digunakan kegiatan supranatural.

Lokasi danau ini sangatlah indah dengan suasana alam yang masih hijau dan asri. Di ujung danau terlihat sebuah musala yang bersebelahan dengan bangunan kosong tempat mata air.

Tanpa berpikir panjang, mereka semua mendirikan tenda di dekat musala yang dilihatnya tersebut. Tujuannya untuk mempermudah saat hendak salat dan mengambil air.

Saat bersiap mendirikan tenda, Iwan dan rekan-rekan didatangi bapak paruh baya yang merupakan kuncen danau tersebut. Sang kuncen melarang mereka untuk mendirikan tenda di lokasi dekat musala.

Baca Juga: Jangan Gegabah di Gedung Angker Bandung Ini, Banyak Sosok yang Suka Meniru Manusia

Iwan hanya bisa menuruti saja dan akhirnya mereka pindah ke lokasi baru yang tidak kalah indahnya.

Menjelang malam, kuncen danau Pangalengan kembali menghampiri dan mewanti-wanti Iwan serta rekannya untuk menjaga sikap saat berada di kawasan ini.

Malam pun tiba, suasana terasa hening, sunyi, dan hanya ada tenda mereka yang berdiri. Untuk memecah kebosanan, mereka berempat bertukar cerita, sambil minum kopi ditemani suara malam hari.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 malam. Lukman dan Candra masuk ke dalam tenda, sementara itu Iwan dan Adam masih mengobrol sambil mempertahankan nyala api unggun.

Baca Juga: Lokasi Yakjuj Makjuj Diduga Ada di Sini, Simak Selengkapnya

Saat asik mengobrol tiba-tiba lewatlah 3 orang lelaki dengan perawakan yang besar. Mereka menghampiri Iwan dan Adam sambil tersenyum.

Terlihat dari kejauhan, mereka bertiga jalan ke arah mata air keramat yang berada di dekat musala.

Tidak lama setelah tiga orang tersebut masuk, terdengar suara aneh dari arah mata air keramat. Terdengar seperti lantunan bahasa Sunda kuno yang membuat merinding.

Mereka berdua yang ketakutan segera pergi masuk ke tenda, tetapi suara tersebut terdengar semakin kencang bergemuruh.

Terdengar seperti puluhan orang atau bahkan ratusan orang yang sedang mengaji. Iwan dan Adam tidak berbicara apapun, mereka hanya saling menatap.

Baca Juga: Jangan Gegabah di Gedung Angker Bandung Ini, Banyak Sosok yang Suka Meniru Manusia

Satu jam kemudian, suara menyeramkan itu hilang. Hanya saja, kengerian baru saja dimulai.

Adam dan Iwan melihat bayangan tangan yang memegang tenda dari luar. Suara gesekannya terdengar sangat jelas, seperti berputar-putar mengelilingi tenda.

Hampir satu jam lebih mereka ketakutan dan tidak dapat berbicara. Hingga akhirnya terdengar suara langkah kaki dari kejauhan.

Terlihat jelas sorot lampu senter yang mengarah ke tenda mereka. Iwan memberanikan diri dan membuka tirai tenda.

“Belum tidur dek?,” ucap salah satu dari lelaki tersebut.

“Belum Pak,” jawab Iwan.

Baca Juga: Jangan Gegabah di Gedung Angker Bandung Ini, Banyak Sosok yang Suka Meniru Manusia

Mereka bertiga pun berlalu sambil tersenyum kemudian menghilang di kegelapan malam.

Tidak terasa, matahari telah terbit. Perasaan lega dirasakan grup camping ini. Mereka membahas kejadian tadi malam dan menenagkan satu sama lain.

Menjelang siang, kuncen penjaga danau menghampiri mereka berempat dan memastikan keadaan mereka.

“Gimana semalem, aman?,” kata juru kuncen danau.

Iwan menjelaskan secara rinci kejadian yang dialaminya. Juru kuncen hanya tersenyum kecil dan sepertinya sudah tahu apa yang terjadi dengan mereka.

“Untung kalian nggak nginep di dekat gedung itu, bisa dapat yang aneh-aneh,” ucap juru kuncen danau.

Siang hari mereka meninggalkan lokasi camping dengan sejuta pertanyaan.

Suara apakah yang didengar dan siapa 3 sosok lelaki yang menghampiri mereka saat malam?***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x