Network
MAPAY BANDUNG - Dalam mitologi Jawa, baik gerhana bulan ataupun gerhana matahari bakal memberikan dampak yang kurang baik bagi kehidupan manusia di bumi, terutama bagi para petani.
Maka dari itu, banyak kepercayaan masyarakat Jawa yang menyebut, bahwa ada beberapa hal yang wajib dilakukan oleh para petani ketika gerhana berlangsung.
Hal ini wajib dikerjakan dan tidak boleh diabaikan para petani, jika tidak, maka siap-siap saja bahan pangan yang ditanam sebelumnya bisa gagal panen akibat gerhana.
Baca Juga: Hati-hati! Jangan Langgar 7 Pantangan Ini Saat Gerhana Bulan Terjadi Kalau Hidupmu Gak Mau Sial
Dilansir MapayBandung.com dari NU Online, Jumat 4 November 2022, ada dua hal yang wajib dikerjakan oleh para petani ketika gerhana terjadi.
1. Lahan pertanian harus disirami air
Dalam mitologi dan kepercayaan orang Jawa zaman dulu, lahan pertanian harus disirami air selama gerhana terjadi.
Hal ini perlu dilakukan, agar lahan pertanian tersebut tidak rusak dan gagal panen akibat gerhana.
2. Memukul batang pohon
Tak hanya disirami air, para petani juga wajib hukumnya untuk memukul batang pohon yang menghasilkan bahan pangan.
Jika punya kebun yang menghasilkan bahan pangan, seperti pohon-pohon buah, masyarakat Jawa harus memukul batang pohon tersebut supaya selamat dari terjangan murka Batara Kala.
Baca Juga: Gampang Bikin di Rumah, Resep Ayam Bistik yang Krispi dan Enak Ala Chef Devina Hermawan
Dalam mitologi Jawa, Batara Kala menaruh dendam terhadap Batara Surya (Dewa Matahari) dan Batara Soma (Dewa Bulan) dan terus mengejar mereka.
Saat tertangkap, Batara Kala akan menelan dewa-dewa itu sehingga langit jadi gelap gulita.
Maka, ketika gerhana terjadi, masyarakat Jawa akan ramai-ramai bersembunyi dan memukul lesung, membuat kebisingan agar Kala memuntahkan matahari atau bulan yang ditelannya.
Baca Juga: Kesal Diserang Fans Bunda Corla, Isa Zega: Alay! Terima Fakta Kalau Dia itu Laki-laki
Itulah dua hal yang wajib dilakukan para petani saat gerhana terjadi.
Namun perlu diketahui, kedua hal tersebut hanyalah mitos belaka dan belum tentu tepat, sehingga, informasi ini cukup sebagai pengetahuan saja.
Semua hal terkait rezeki hingga kematian itu sudah menjadi ketetapan yang telah diatur Allah SWT kepada umat manusia.***
