Warga Bandung Diminta Waspada Soal Potensi Banjir, Khususnya di Kecamatan Berikut Ini

- 21 September 2022, 14:48 WIB
Kasie Mitigasi Bencana Diskar PB Kota Bandung, Amires Pahala sebut 19 kecamatan di Kota Bandung rawan dilanda bencana alam
Kasie Mitigasi Bencana Diskar PB Kota Bandung, Amires Pahala sebut 19 kecamatan di Kota Bandung rawan dilanda bencana alam /Humas Bandung.

MAPAY BANDUNG - Masuki periode transisi musim penghujan pada September ini, masyarakat Kota Bandung diimbau untuk waspada terhadap bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Hal itu diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Mitigasi Bencana Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Amires Pahala pada Dalam program Bandung Menjawab, Rabu, 21 September 2022.

"Ada 13 kecamatan yang berisiko banjir. Di beberapa titik di kecamatan itu berisiko tinggi akan bencana," ujar Amires.

Ia memaparkan, dari hasil Kajian Risiko Bencana, beberapa lokasi yang rawan banjir di antaranya Kecamatan Andir, Astanaanyar, Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Bandung Kidul, Panyileukan, Batununggal, Bojongloa Kidul, Rancasari, dan Kecamatan Kiaracondong.

Baca Juga: Catat! Malam Nanti Fly Over Kopo Akan Diujicoba, Ini Kendaraan yang Boleh Melintas

"Jika melihat dari wilayahnya memang lebih banyak sekarang terjadi banjir di Bandung Selatan karena perubahan ekosistem dan karena dilairi enam sungai. Sedangkan longsor cenderung di Bandung Timur karena kurang daerah serapannya," ungkapnya.

Untuk mencegah ragam bencana terjadi, Amires mengaku terus memantau daerah yang sering terjadi bencana bersama aparat kewilayahan.

"Kami melakukan mitigasi dengan edukasi ke masyarakat untuk belajar melihat potensi dan gejala terhadap perubahan sosial juga. Misalkan, masyarakat harus menjaga selokan, jangan buang sampah sembarangan," katanya.

Baca Juga: Bukti Hari Kiamat Kian Dekat, UAS Sebut Yakjuj Makjuj Sudah Terbebas dan Bikin Kehancuran Sejak Lama

"Dari pihak pemerintah pun sudah membantu dengan membangun kolam retensi untuk mencegah banjir," imbuhnya.

Sepanjang Januari-September 2022, kejadian bencana hidrometeorologi di Kota Bandung mencapai tiga kasus. Satu kasus banjir di Rancasari, dan dua kasus longsor.

"Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian materi, ada rumah yg temboknya runtuh. Sebanyak 21 rumah terdampak banjir. Itu terjadi pada April 2022," ucapnya.

Sedangkan pada 2021, jumlah kasus banjir sebanyak 6 kejadian, longsor ada 3 kejadian, dan angin kencang ada 4 kejadian.

Baca Juga: Rumah Tampak Kusam Langsung Ganti Cat dengan 3 Warna Ini, Bisa Datangkan Rezeki dari Segala Arah

Menurutnya, bencana merupakan urusan bersama semua sektor pentahelix. Sehingga, selama setahun ini Damkar PB telah menyusun penanggulangan bencana bersama perangkat lain.

"Kewaspadaan masyarakat memang masih kurang. Harus secara masif kita berikan pemahaman bagi masyarakat jika bencana itu terus mengintai," imbaunya.

Terlebih ia menilai, bencana tahun ini akan cenderung ke kasus longsor jika dilihat dari pergerakan tanahnya.

"Kami mengimbau melalui aparat wilayah untuk mewaspadai potensi atau gejala-gejala alam. Kami sedang menyusun surat untuk aparat wilayah, camat, dan lurah," tuturnya.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah