Kuntilanak Merah Teror Rombongan Vespa Bekasi di Jalur Angker Hutan Alas Roban, Mengerikan!

- 17 September 2022, 18:55 WIB
Ilustrasi kuntilanak Alas Roban
Ilustrasi kuntilanak Alas Roban /TikTok @nggisetiadi245

MAPAY BANDUNG - Serem, rombongan Vespa asal Bekasi mendapat pengalaman mengerikan kala melalui jalur angker hutan Alas Roban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Pasalnya, rombongan Vespa Bekasi itu sempat diikuti sesosok makhluk halus menyeramkan, seperti kuntilanak merah.

Lantas, bagaimana kisah horor anak-anak Vespa di jalur Alas Roban? simak penjelasanya berikut ini.

Kisah mengerikan ini dibawakan oleh salah seorang konten kreator horor bernama Fajar Aditya.

Menurut Fajar, awalnya rombongan pemotor sedang bergerak menuju jalan Alas Roban yang terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Rombongan dipimpin Agung itu tidak menyadari, jika kawasan yang mereka lintasi terkenal sangat angker.

Bahkan sejak memasuki jalan Alas Roban, Agung dan rekan-rekannya hampir mengalami kejadian nahas.

Motor yang mereka kendarai nyaris terseret truk bermuatan besar saat melalui sebuah jalan yang cukup rusak.

Untungnya mereka bisa menghindar dan selamat dari potensi kecelakaan maut tersebut.

“Hampir saja mereka terseret truk bermuatan besar,” ujar Fajar, dikutip MapayBandung.com dari akun TikTok @therealadhitya, Sabtu 17 September 2022.

Setelah melalui kejadian yang cukup menegangkan, mereka pun kembali melanjutkan perjalanan.

Tetapi, Agung dan Putra memutuskan untuk tinggal sejenak di salah satu warung terdekat.

Mereka merasa cukup syok dan memutuskan untuk beristirahat seraya menenangkan pikiran terlebih dahulu.

Sementara rombongan lain yang dipimpin Andri, terus bergerak menuju melibas jalan Alas Roban.

Andro serta rekan-rekannya tak mengetahui jika Agung dan Putra tengah beristirahat.

Jadinya Andri terus memacu laju kendaraanya tanpa tahu dimana kedua temannya tersebut.

“Andri terus jalan, sementara Agung dan Putra tertinggal di belakang,” kata Fajar.

Dinginnya angin malam yang cukup menusuk membuat Andri, sedikir memperlambat laju Vespanya.

Sambil menikmati dinginnya malam, pandangan Andri terus menatap kesana kemari.

Hingga suatu ketika, ia melihat sebuah rumah kosong yang berada di pinggir jalan.

Rumah kosong itu terlihat begitu usang dan tak terurus, seperti rumah tak berpenghuni.

“Andri melewati sebuah rumah kosong yang terlihat rusak,” jelas Fajar.

Awalnya Andri tak melihat keanehan apapun, sampai pada suatu ketika, Andri melihat sesosok wanita bergaun putih.

“Akhirnya Andri melihat wanita bergaun putuh, sedang berdiri di atas gedung,” kata Fajar.

Wanita itu terlihat begitu misterius dan mengerikan. Wajahnya tertutup rambut, gaunnya merah pekat, seperti darah.

Andri yang sebelumnya tak pernah melihat hanyu, begitu ketakutan dengan penampakan kuntilanak yang ia saksikan.

Tangannya gemetar, jantungnya berdegup sangat kencang.

Berbekal perasaan gundah gulana, ia berusaha memacu Vespa klasiknya dengan cepat.

Tapi sayang, gemetar tangannya membuat ia tak mampu mengendalikan si Vespa klasik.

Akhirnya, ia pun dipaksa menyaksikan penampakan mengerikan tersebut.

“Andri jalan sambil tangannya gemetar,” terang Fajar.

Setelah beberapa metere melewati gedung tersebut, Andri merasa cukup lega karena ia berhasil melewati penampakan horor itu.

Namun saat ia menoleh pada kaca spion, kuntilanak bergaun merah itu terlihat terbang mengikuti Andri.

Sontak tangan Andri semakin gemetar dibuatnya.

Namun entah mengapa, Andri tak bisa melepaskan pandangannya dari si kuntilanak.

Andri pun kembali dipaksa menyaksikan wajah menyeramkan dari kuntilanak merah itu.

Tetapi anehnya, si kuntilanak malah tersenyum pada Andri.

“Kuntilanak itu memberikan senyuman pada Andri,” ucap Fajar.

Sambil tersenyum, si kuntilanak terbang melintasi Andri dan menjauh begitu saja.

Andri yang sudah kadung ketakutan, coba memastikan kemana kuntilanak itu pergi.

Tetiba saja ia bisa menarik tuas gas Vespa yang sedari tadi seolah membeku dibuat tak berdaya.

Namun sayangnya, Andri tak bisa mengejar si kuntilanak.

Hantu wanita bergaun merah itu telah pergi dan menghilang begitu saja.

Hanya sisa ketakutan yang ditinggalkan si kuntilanak merah Alas Roban, yang masih terasa oleh Andri.

Setelah kejadian horor itu, Andri pun memutuskan untuk berhenti beristirahat sejenak.

Beberapa saat kemudian, Agung dan Putra kembali menyusul mereka.

Wajah Andri yang terlihat begitu pucat membuat Agung bertanya-tanya.

“Kenala lu wajahnya pucat begitu?” tanya Agung.

Tanpa basa basi, Andri mengatakan jika ia telah diikuti kuntilanak merah yang terbang saat melintasi Alas Roban.

Begitulah kisah horor yang dialami rombongan Vespa Bekasi kala melewati jalur angker Alas Roban.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: RJL 5 - Fajar Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x