Network
MAPAY BANDUNG - Ternyata ada burung perkutut yang bisa membawa sial hingga memusnahkan rezeki.
Adapun burung perkutut yang bisa membawa sial hingga memusnahkan rezeki adalah jenis katuranggan keruk bumi.
Oleh karenanya, segera lepas jika anda memiliki burung perkutut katuranggan keruk bumi agar tidak tertimpa sial hingga memusnahkan rezeki.
Baca Juga: 10 Tips Jitu Melatih Mental Burung Perkutut, Agar Tidak Takut Keramaian dan Berani Manggung
Ada beberapa ciri mathi yang perlu diketahui dari burung perkutut katuranggan keruk bumi sebelum dipelihara.
Perlu diketahui bahwa dalam memilih perkutut katuranggan memang harus jeli dan perlu mencari wawasan lebih agar tidak salah pilih katuranggan.
Karena pada dasarnya, untuk memilih katuranggan perkutut itu harus tau baik dan buruknya jika perkutut tersebut dipelihara.
Salah satu contoh burung perkutut katuranggan yang tidak baik di pelihara yakni katuranggan keruk bumi.
Seperti yang dikutip MapayBandung.com dari video di kanal YouTube Kalam Wedi Rabu 10 Agustus 2022, mitos memelihara burung perkutut katuranggan ini akan kesulitan mencari rezeki.
Bahkan rezeki yang sudah didapatkan susah payah akan musnah, sehingga burung perkutut katuranggan keruk bumi tidak cocok dipelihara oleh siapapun.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena hampir semua burung perkutut katuranggan keruk bumi memiliki cacat pada fisiknya.
Cacat yang dialami burung perkutut katuranggan keruk bumi tersebut ada pada bagian kaki dan jari-jarinya.
Dalam ilmu tafsir, burung perkutut katuranggan keruk bumi tersebut diartikan pincang atau susah dalam menjalani kehidupan, khususnya untuk mencari mata pencaharian.
Baca Juga: Punya Ciri Hampir Sama dengan Rondo Semoyo, Perkutut Satu ini Tuahnya Sangat Luar Biasa
Petuah burung perkutut katuranggan keruk bumi memberikan ajaran kepada manusia dalam mencari mata pencaharian harus dilakukan dengan benar, sesuai kemampuan serta tanggung jawab.
Kemudian, ciri mathi yang dimiliki katuranggan keruk bumi adalah kakinya bengkok dan jari yang pencor.
Jika diartikan dalam tafsir, ciri tersebut mengartikan bahwa seseorang tersebut tidak menjalankan tanggung jawab yang sudah menjadi kesepakatan di awal.***
