Network
MAPAY BANDUNG - Selain burung perkutut, ternyata ada beberapa jenis burung yang hidup di sekeliling lingkungan dipenuhi dengan mitos menyeramkan.
Bahkan ada juga jenis burung yang terkenal sangat melekat dengan hal berbau mistis yang bisa membuat siapapun mendengarnya akan merinding.
Mitos mengenai burung ini sebagian besar sering disangkutpautkan dengan hal-hal mistis, bahkan kematian.
Baca Juga: Inilah 3 Tips Pemberian Pakan Biji Merica untuk Burung Perkutut: Beda Usia, Beda Juga Takarannya
Seperti yang dikutip MapayBandung.com dari video di kanal YouTube Dunia Burung Indonesia Rabu 29 Juni 2022, setidaknya ada 3 jenis burung yang dianggap memiliki hal mistis khususnya di Indonesia.
Adapun jenis burung pertama yang lekat dengan mitos menyeramkan dan hal berbau mistis adalah burung pipit.
Tidak banyak orang yang tahu bahwa burung kecil tersebut ternyata masih menyimpan banyak mitos hingga saat ini.
Konon jika burung pipit berkicau di depan rumah, maka akan segera ada tamu istimewa yang datang.
Jika burung pipit tersebut berkicau di kanan rumah, maka tamu tersebut akan membawa berita baik. Tetapi jika disebelah kiri tamu yang datang akan membawa berita buruk.
Baca Juga: Begini Kematian Yakjuj Makjuj, Allah Musnahkan dengan Hewan Ini, Serentak Mati
Berikutnya burung gagak, burung yang satu ini memang sangat dikenal berkaitan dengan mistis dan menyimpan banyak misteri.
Ada anggapan kicauan burung gagak ini sangat membuat bulu kuduk merinding, karena kicauan yang dihasilkan mengartikan akan datangnya kematian.
Selain itu, banyak orang juga beranggapan ketika burung gagak tersebut berputar-putar dan hinggap diatas 1 rumah, maka salah satu penghuni dirumah itu akan menemui kematiannya.
Terakhir yaitu burung hantu, sesuai namanya burung ini memang memiliki bentuk yang menyeramkan, namun menariknya banyak orang yang memelihara burung hantu.
Sebagian besar masyarakat percaya bahwa jika burung hantu bunyi di malam hari, maka itu pertanda akan ada seseorang yang akan hamil.
Semua pertanda tersebut memang banyak beredar di kalangan masyarakat, namun percaya atau tidaknya dikembalikan lagi pada pribadi masing-masing.***
