Bahkan aura negatif yang dimiliki katuranggan buntel mayit, bisa membuat si pemilik malas bekerjas karena selalu teringat akan kematian.
Alhasil, ia tak bisa melakukan banyak hal termasuk bekerja. Akibatnya, kondisi ekonominya berantakan.
“Kalau masih muda, bisa jadi pemalas. Akhirnya kondisi ekonomi jadi bermasalah,” lanjutnya.
Baca Juga: Tak Hanya Menambah Kewibawaan, Inilah Mitos dan Keistimewaan Burung Perkutut Putih
Namun Mbah Yadi menambahkan, orang yang berusia 50 tahun ke atas boleh-boleh saja memeliara perkutut buntel mayit.
Karena pada usia tersebut, sudah sepatutnya manusia memikirkan, bahkan mempersiapkan tentang kematian.
“Kalau usia 50 tahun, ekonomi sudah matang. Jadi wajar kalau memikirkan kematian,” pungkas Mbah Yadi.***