MAPAY BANDUNG – Ustadz Muhammad Faizar mengungkap cara yang tepat saat mencari terapis ruqyah.
Menurut Ustadz Muhammad Faizar, memilih terapis ruqyah dapat dilakukan jika telah penuhi 3 asas yang telah disepakati ulama.
Namun sebelumnya, Ustadz Muhammad Faizar menceritakan awal mula dirinya terjun ke pengobatan ruqyah syar'iyah.
Baca Juga: Awas! Jangan Cat Pintu Depan Rumah Kamu Dengan Warna ini, Ternyata Bisa Bawa Sial
Ustadz Muhammad Faizar tertarik ilmu pengobatan ruqyah ketika melihat anggota keluarga hilang kesadarannya.
“Kalau saya awalnya senang pengobatan, sampai 2005 ketika kelas 2 SMP belajar ruqyah,” ucapnya seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube deHakim Story pada Minggu 22 Mei 2022.
Saat itu, keluarga besar Ustadz Muhammad Faizar masih awam dengan ilmu ruqyah.
Untuk menyembuhkan anggota keluarga yang hilang kesadaran tersebut, keluarga Ustadz Muhammad Faizar memanggil beberapa ahli ruqyah.
“Banyak lah yang dipanggil waktu itu, ada yang ngasih jimat disimpan di atas dan ternyata isinya cuma bawang putih,” ucapnya.
“Aa tau harga berapa waktu itu? 7 juta,” sambungnya.
Kesal telah dikerjai dukun, Ustadz Muhammad Faizar sedari muda mencari pengobatan ruqyah yang sesuai syariat.
Baca Juga: 5 Sifat Manusia Ini Pilihan Khodam Leluhur, Cek Apakah Kamu Termasuk?
“Ya sejak kelas SMP sudah mulai mengerti ilmu ruqyah karena keprihatinan masalah akidah,” ujarnya.
Di tengah obrolan singkatnya bersama Irfan Hakim, Ustadz Muhammad Faizar mengungkap pengalaman mempelajari ruqyah yang sempat dilakukannya.
“Guru pertama saya Ustadz Cipta namanya, beliau asli dari Desa Gontor, Ponorogo, dan mengenalkan bacaan ruqyah yang benar,” tuturnya.
Sebelum mencari praktisi ruqyah atau mempelajari ilmu pengobatan ini, Ustadz Muhammad Faizar menyarankan untuk mencari guru yang benar-benar sesuai dengan syariat Islam.
Baca Juga: Kenali Ciri Istri Terkena Gangguan Jin Perusak Rumah Tangga, Sering Sakit Bagian Tubuh Berikut
Baca Juga: Tangisan Bayi Secara Tiba-tiba Isyarat Ada Gangguan Makhluk Halus, Coba Atasi dengan Daun Satu Ini
Sangat marak praktisi ruqyah yang mengamalkan amalan tertentu hingga praktik yang dilakukannya jauh dari syariat Islam.
Agar terhindar dari syirik dan kemungkaran, ada 3 asas atau ijma' yang telah dikeluarkan ulama saat melakukan ruqyah.
“Pertama harus membaca Alquran pakai asmaul husna atau sifat-sifat Allah, kedua pakai bahasa Arab atau yang dipahami maknanya,” ujarnya.
Sedangkan yang terpenting yaitu praktisi ruqyah tidak dapat menyembuhkan pasien, hanya Allah yang sanggup menyembuhkan berbagai macam penyakit baik medis dan non medis.
“Yang ketiga, harus diyakini bahwa ruqyah tidak menyembuhkan dengan sendirinya, demikian pula pe-ruqyah tidak dapat menyembuhkan,” kata Ustadz Muhammad Faizar.
“Yang menyembuhkan adalah Allah, kami sebagai terapis hanya sebagai orang yang mengantarkan jalan kesembuhan,” tandasnya.***