Network
MAPAY BANDUNG – Jangan sembarang memelihara burung perkutut, karena beberapa katuranggan perkutut disebut mampu bawa sial bagi pemiliknya.
Jika kedapatan memiliki burung perkutut katuranggan (ciri fisik) tertentu, segera lepas ke alam liar.
Tak hanya jadi penyebab bawa sial, memelihara burung perkutut tanpa mengetahui makna katuranggan yang ada adalah tindakan ceroboh yang harus dihindari.
Baca Juga: Awas! 3 Kebiasaan ini Mengundang Jin atau Setan Kata Kang Sudiro, Nomor 1 Sudah Sering Diingatkan
Jangan sekadar mengikuti tren saja, karena burung burung perkutut katuranggan lokal memiliki filosofi dan tuah gaib yang bersemayam padanya.
Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube hary yanto dengan tajuk Perkutut Pembawa Sial Yang Tidak Baik Untuk Dipelihara yang diunggah pada 18 Juni 2020, segera lepas 6 jenis perkutut katuranggan berikut karena kesialan akan menimpa pemiliknya.
1. Burung perkutut katuranggan burma kokap
Ciri dari burung perkutut lokal burma kokap dapat dilihat pada wajah burung yang berwarna putih yang terlihat pada bagian paruh.
Menurut primbon Jawa, pemilik burung perkutut ini harus segera melepasnya karena dipercaya mambu bawa sial.
Aura burung perkutut burma kokap akan memuat siapa saja tak nyaman, burung perkutut ini senang melihat pertumpahan darah yang dilakukan pemiliknya.
2. Burung perkutut durgana derik dan gawuh
Burung perkutut durgana derik memiliki ciri khusus pada suaranya yang akan berbunyi pada waktu tertentu.
Kepercayaan masyarakat Jawa mengungkap, sangat disarankan untuk tidak memelihara burung perkutut durgana derik karena sering berkicau pada malam hari.
Dalam beberapa kasus, burung perkutut ini dapat menjauhkan rezeki dan menyebabkan anggota keluarga saling berselisih.
Tak hanya itu, perkutut durgana derik yang bersuara pada malam hari dipercaya mampu mendatangkan aura negatif hingga membuat anggota keluarga tertimpa penyakit.
Baca Juga: Bikin Rezeki Seret, Hindari 5 Posisi Pemasangan Pintu Seperti ini Kata Ahli Spiritual
3. Burung perkutut brama sulur labuhgeni
Ciri burung perkutut yang dapat bawa sial selanjutnya adalah perkutut brama sulur labuhgeni. Burung perkutut ini memiliki bulu yang berwarna kemerahan.
Sangat disarankan untuk melepas burung perkutut dengan jenis ini ke alam liar.
Alasannya, sering ditemukan para pemilik burung yang sakit-sakitan akibat memelihara burung perkutut brama sulur labuhgeni.
Mitos lain menyebut, burung perkutut brama sulur labuhgeni ini mampu membuat pemiliknya sulit mengendalikan emosi.
Baca Juga: Ngeri! Genderuwo Bisa Berubah Serupai Manusia, Begini Ciri-Cirinya, Waspadalah
4. Burung perkutut wishnu tinudung
Ciri khas dari burung perkutut wishnu tinudung yang dapat terlihat jelas adalah bulunya yang berwarna kehitaman dan tak merata.
Menurut kepercayaan kejawen, siapa saja yang memelihara perkutut wishnu tinudhung akan dilanda kesialan dalam hidup.
Tah hanya permasalahan ekonomi, burung perkutut ini dipercaya mampu mengganggu aura asmara yang ada di dalam rumah.
5. Burung perkutut brama kala
Pada burung perkutut brama kala terdapat ciri khusus yang dapat dilihat dengan jelas. Burung perkutut brama kala memiliki kuku dengan jumlah 10 jari.
Menurut pecinta perkutut jika memiliki burung ini dengan jumlah kuku 10, sebaiknya dilepas saja ke alam liar.
Kitab kuno primbon pun menyebut jika burung perkutut dengan ciri fisik ini akan membuat pemiliknya dijauhkan dari rezeki.
Baca Juga: Bikin Rezeki Seret, Hindari 5 Posisi Pemasangan Pintu Seperti ini Kata Ahli Spiritual
6. Burung perkutut chendala sabda
Sedangkan burung perkutut yang mampu bawa sial yang terakhir adalah perkutut chendala sabda.
Pada burung perkutut ini terdapat ciri khas yang tak ditemukan pada perkutut lain, yaitu bagian pundak perkutut berwarna putih.
Menurut kepercayaan kejawen, memiliki burung perkutut dengan ciri seperti ini tidaklah menakutkan. Hanya saja, pemilik akan sulit mengendalikan bicara.
Pemilik burung perkutut dengan bagian pundak berwarna putih biasanya sering berbicara kotor dan mengeluarkan kata-kata tabu yang tidak pantas.
Itulah mengapa burung ini mampu bawa sial karena mengganggu hubungan sosial di masyarakat.***
