Benarkah Mitos Pohon Dewandaru Terkait Pesugihan Gunung Kawi? Begini Kata Pakar Kejawen Mbak Widri

- 22 Februari 2022, 10:30 WIB
Pakar Kejawen Mbak Widri  memberikan jawaban tantang mitos pohon Dewandaru terkait pesugihan Gunung Kawi.
Pakar Kejawen Mbak Widri memberikan jawaban tantang mitos pohon Dewandaru terkait pesugihan Gunung Kawi. /Kanal Youtube Mbak Widri



MAPAY BANDUNG - Gunung Kawi terkenal dengan wisata alam dan religi, namun sebagian orang berkunjung untuk mencari pesugihan.

Mitos pesugihan di Gunung Kawi masih dipercaya masyarakat hingga saat ini.

Hal ini terbukti dengan setiap sudut yang berkaitan erat dengan mitos, satu di antaranya pohon Dewandaru.

Mitos pohon Dewandaru di Gunung Kawi dipercaya masyarakat sekitar sebagai pohon keramat dan tidak dapat diambil bagiannya.

Baca Juga: Di Tasik, Jari Warga yang Sudah Beli Minyak Goreng Harus Dicelup ke Tinta, Bak Pemilu

Dari kabar yang beredar, hanya beberapa orang saja yang mampu mendapatkan bagian dari pohon Dewandaru ini.

Banyak yang percaya, jika ingin berziarah dan berkunjung ke Gunung Kawi maka harus dilakukan pada hari baik.

Maka tak heran banyak peziarah dan pengunjung Gunung Kawi yang datang pada hari Jumat tertentu menurut kalender Jawa.

Hal ini terkait mitos daun Dewandaru yang akan gugur dan jatuh di atas peziarah yang berkunjung kemari.

“Beberapa hari di bulan Suro, gunung ini akan didatangi banyak pendatang. Mitosnya di hari inilah, Khodam pesugihan Gunung Kawi akan keluar,” ucap Pakar Kejawen Mbak Widri seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa 22 Februari 2022.

Baca Juga: Benarkah 5 Jenis Buah Ini Bisa Bikin Keguguran? Simak Penjelasan dr. Ema Berikut

Kepercayaan masyarakat dan praktisi ritual menyebut, peziarah yang telah mendapat daun dari pohon Dewandaru akan mendapat keberkahan.

Yang terpenting adalah daun Dewandaru tersebut jatuh mengenai tepat di tubuh peziarah yang sedang berkunjung.

Konon, jika hal ini dialami pelaku pesugihan di akhir ritual, maka penunggu Gunung Kawi sudah setuju untuk memberikan kekayaan kepada pemujanya.

Tak sedikit yang percaya jika dalam satu tahun saja para peziarah akan mendapat kekayaan yang sangat berlimpah dan meraih peningkatan ekonomi yang luar biasa.

Setelah mendapat kekayaan, pelaku pesugihan diwajibkan memberikan tumbal kepada penguasa Gunung Kawi.

Dipercaya jika tumbal yang diberikan haruslah berupa nyawa manusia yang masih ada hubungan darah dengan pelaku.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Persib vs PSM di Liga 1 Malam Ini

Dari berbagai cerita dan mitos yang diceritakan, terungkap bahwa pelaku pesugihan Gunung Kawi harus menunjuk kerabatnya dan merelakannya untuk dijadikan tumbal.

Tak hanya itu, seseorang yang telah ditunjuk menjadi tumbal biasanya akan mati secara mendadak dan dijadikan budak di kerajaan Gunung Kawi.

Janganlah pernah tergoda untuk mencari kekayaan semu dari praktik seperti ini karena pelaku akan kehilangan anggota keluarga terdekat dan tak ada artinya harta yang didapat dari jalan pintas pesugihan Gunung Kawi.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah