Suasana komplek yang biasanya ramai, kali ini terasa sepi dan dingin. Padahal, ia tinggal di dekat rel kereta yang setiap malamnya pasti ada saja yang melintas.
Namun, seolah memecah keheningan, ia dan kakaknya mendengar suara wajan dan spatula beradu.
"Tek-tek-tek-tek," suara itu muncul dari balik kabut.
Penjual nasi goreng sedang berkeliling komplek dan menghampiri depan rumahnya. Saat gerobak berhenti di depan rumah mereka, tercium aroma anyir, dan udara menjadi semakin dingin.
Baca Juga: 3 Benda di Rumah Ini Sebaiknya Disingkirkan Karena Jadi Tempat Tinggal Makhluk Halus
Anehnya, saat itu hanya kakaknya saja yang tidak merasakan apapun. Karena lapar, kakak Arya langsung berteriak kepada penjual nasi goreng untuk memesan dua porsi. Saat itu kakaknya tidak melihat penjualnya dengan seksama.
Mereka berdua tidak mendapat firasat aneh apapun saat itu. Kemudian terdengar lagi suara yang sama, menandakan pesanan telah selesai dibuat.
"Tek-tek-tek-tek," kembali wajan dan spatula beradu.
Arya dan kakaknya langsung keluar rumah untuk mengambil pesanannya. Terlihat penjual nasi goreng tersebut memakai topi kerucut yang biasa dipakai di ladang.