MAPAY BANDUNG - Berikut ini cerita seorang pengemudi ojol yang diteror kuntilanak merah di Gedebage Bandung saat hendak mengantar makanan.
Cerita teror kuntilanak merah ini berawal saat Yudie mendapat pesanan untuk mengantarkan makanan ke sebuah komplek yang berada di antara Gedebage dan Adipura pada 2020 lalu.
Saat hendak masuk ke dalam komplek, waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 malam.
“Mau diantar kemana kang?” tanya petugas keamanan, dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Malam mencekam pada Rabu 31 Mei 2023.
“Oh iya pak, ini ada martabak mau diantar ke blok ini, sebelah mana ya kan?” jawab Yudie.
Setelah memberikan kartu identitas dan dijelaskan lokasi tujuan, Yudie bergegas menuju tempat yang dituju.
Baca Juga: Gegara Naik Gunung Malabar Selepas Magrib, 6 Pemuda di Bandung Tersesat di Alam Gaib
Dari pengakuan Yudie, komplek ini sudah cukup lama dengan pohon yang cukup lebat berdiri di kanan dan kiri jalan.
Hingga akhirnya Yudie tiba di lokasi tujuan, persis dengan arahan yang dijelaskan petugas keamanan.
Dilihatnya kondisi sekitar, lingkungan rumah ini nampak sepi. Hanya ada mobil putih tua yang terparkir di ujung jalan, memberikan kesan mistis dan mencekam.
Baca Juga: Baru Tahu! Ini Asal Usul Nama Cicaheum di Kota Bandung, Ternyata Berasal dari Tumbuhan
Pandangan Yudie tertuju pada mobil tua yang terparkir. Dengan penerangan seadanya, sayup-sayup terlihat seseorang dari kejauhan.
Betapa kagetnya karena yang dilihatnya adalah satu sosok perempuan berbaju merah dengan rambut yang panjang menutupi wajah.
Jaraknya sangat dekat. Sekitar 30 meter dari posisi dia berdiri.
Baca Juga: Heboh! Marc Klok Beri Kode di Instagram, Sinyal Keluar dari Persib?
Sosok kuntilanak merah itu lambat laun bergerak mendekatinya. Panik, keringat dingin, hingga bulu kuduk berdiri dirasakan Yudie.
Betapa menakutkan, karena sosok ini melayang ke arahnya dengan aroma daging busuk yang tiba-tiba tercium tajam.
Segera mungkin Yudie kembali menuju motor, menancap gas dalam-dalam, hingga tiba di pos keamanan komplek ini.
Dengan jantung yang masih berdegup kencang, Yudie berhenti di pos keamanan untuk mencari pertolongan.
“Kang, kenapa? Martabaknya enggak jadi dikirim?,” tanya satpam.
Penjaga keamanan tersebut sepertinya sudah paham dengan raut wajah Yudi yang pucat dan nafas yang terengah-engah.
Baca Juga: Asal Usul Nama Bandung: Dari Bendungan Hingga Filosofi Sunda
“Ada perempuan ya kang, pakai baju merah?,” sambungnya.
Yudie kaget, sepertinya penjaga keamanan di komplek ini sudah tahu dengan kehadiran sosok tersebut.
Dua penjaga keamanan lainnya menghampiri Yudie kemudian menenangkan Yudie yang masih panik.
Baca Juga: Bukan Lembang Apalagi Puncak Bogor, Ini Kota Paling Dingin di Indonesia
“Sudah kang, enggak usah dibahas. Itu dulu-dulu sering muncul dan sekarang muncul lagi,” ucap salahsatu satpam.
Dengan berat hati, Yudie menitipkan pesanan makanannya di pos satpam dan menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada konsumen.
Beruntung karena pemesan martabak sudah mengerti kondisi di lingkungan ini dan tidak ambil pusing.
Setelah kejadian tersebut, Yudie enggan untuk menerima pesanan menuju komplek yang berada di kawasan Gedebage maupun Adipura.***
Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.