MAPAY BANDUNG – Dalam unggahan akun Instagram miliknya, Anya Geraldine melakukan tradisi melukat di salahsatu pura di Bali.
Sebagian masyarakat Indonesia tentu masih bertanya-tanya, apa itu ritual melukat yang dilakukan di Bali?
Upacara atau ritual melukat adalah tradisi masyarakat Bali untuk membersihkan diri secara spiritual.
Menurut kepercayaan masyarakat Pulau Dewata, air yang digunakan untuk ritual melukat adalah air suci dan tidak boleh dilakukan di sembarang tempat.
Baca Juga: Perhatikan Jambulnya, Begini Ciri Katuranggan Perkutut yang Dibenci Dukun Santet dan Makhluk Halus
Seperti yang dilakukan Anya Geraldine dan kekasih, lokasi melukat dilakukan di sebuah pura yang tidak jauh dari muara sungai atau mata air yang terletak di dalam pura.
Lantas apa arti ritual melukat yang dilakukan Anya Geraldine? Melukat, berasal dari kata lukat dalam bahasa kawih Bali yang bermakna 'bersihin ngicalang' yang artinya menyucikan.
Sedangkan menurut Bahasa Indonesia, kata lukat bermakna melepaskan suatu yang melekat yang dinilai kurang baik melalui upacara keagamaan secara lahir dan batin.
Upacara melukat disebut sebagai sebuah upaya untuk membersihkan dan menyucikan diri agar mampu mendekatkan diri kepada Yang Maha Suci.
Baca Juga: 3 Hewan Ini Dibenci Dukun Santet dan Makhluk Halus, Salah Satunya Katuranggan Perkutut Songgo Ratu
Melukat yang biasa dilakukan masyarakat Hindu terdiri dari 7 macam dan dapat dilihat dari pelaksanaan dan tujuannya.
1. Melukat Surya Gomana
Menurut tradisi serta kepercayaan masyarakat Hindu, melukat Surya Gomana bertujuan untuk melepaskan noda dan kotoran yang ada pada diri bayi yang baru lahir.
2. Melukat Astupungku
Tujuan ritual melukat Astupungku yaitu membersihkan dan menyucikan malapetaka seseorang yang diakibatkan oleh pengaruh hari kelahiran dan Tri Guna (Satwam, Rajas, Tamas) yang tidak seimbang.
3. Melukat Gni Ngelayang
Sedangkan melukat Gni Ngelayang dilakukan untuk ritual pengobatan terhadap seseorang yang tengah ditimpa penyakit. Tujuan melukat ini agar diberikan kesembuhan oleh Yang Maha Kuasa.
Baca Juga: Harus Genap! Memelihara Burung Perkutut Tidak Boleh dalam Jumlah Ganjil, Ternyata Ini Alasannya
4. Melukat Prabu
Melukat Prabu yang biasa dilakukan masyarakat Bali bertujuan untuk memohonkan para pemimpin yang diberi jabatan dapat memberikan kemakmuran bagi warganya.
5. Melukat Nawa Ratna
Ritual melukat Nawa Ratna tak jauh berbeda dengan tradisi melukat Prabu yang bertujuan untuk mempermudah urusan seorang pemimpin.
6. Melukat Gomana
Berbeda dengan melukat Astupungku, melukat Gomana dilakukan sebagai bentuk penebusan bala atau kesialan hari lahir yang diakibatkan oleh pengaruh buruk. Contohnya pada bayi yang terlahir pada wuku Wayang.
7. Melukat Semarabeda
Sedangkan tujuan melukat ini untuk menyucikan Sang Kama Jaya dan Sang Kama Ratihdari (calon mempelai pria dan wanita) dari segala bentuk bala dan kesialan yang biasa.
Tradisi melukat Semarabeda dilakukan jelang upacara 'Pawiwahan' atau perkawinan dalam adat Bali.
Demikian arti dan jenis tradisi melukat masyarakat Hindu Bali yang berhasil dihimpun MapayBandung.com dari kanal Ajeg Bali Channel pada Sabtu 5 Agustus 2022.
“May our soul and heart find peace and comfort, Astungkara,” pungkas Anya Geraldine.***