Seram! Malam Satu Suro di Alas Purwo, Liburan Sekolah Dayat Malah Berbuah Kejadian Mistis

5 Juli 2022, 19:15 WIB
Alas Purwo, menjadi salah satu tempat wisata mistis yang ada di Banyuwangi /Instagram @btn_alaspurwo/

MAPAY BANDUNG - Malam satu Suro selalu menyimpan kisah mistis. Malam satu Suro yang merupakan sebutan untuk bulan pertama dalam pertama kalender Jawa selalu dikaitkan dengan kejadian di luar nalar.

Kisah mistis pada malam satu Suro pun sering terjadi di Alas Purwo. Salah satu kawasan di Kabupaten Banyuwangi yang menyimpan sejuta kejadian mistis di dalamnya.

Kejadian mistis di Alas Purwo pada malam satu Suro ternyata dialami oleh salah seorang wisatawan yang hendak mengisi kegiatan saat liburan sekolah.

Lewat cerita dibagikan oleh Fajar Aditya di akun Youtube RJL5 - Fajar Aditya ia mengungkap kejadian mistis di Alas Purwo pada malam satu Suro.

Baca Juga: Inilah Ciri dan Perbedaan Perkutut Sri Tumpuk dan Sri Mangumpel, Si Burung Bertuah Penarik Rezeki

Ceritanya bermula saat 13 tahun lalu, Dayat yang sedang libur sekolah berkeinginan menghabiskan waktu liburannya di Yogyakarta sekaligus mengunjungi kakaknya. Sesampainya di sana, sang kakak, Amir, mengajak Dayat untuk berwisata mistis ke Alas Purwo bersama teman-temannya.

‘’Sebenarnya Dayat mau menolak karena besok adalah malam satu Suro, tapi ia tidak mau ditinggal sendirian di kosan kakaknya,’’ tutur presenter Fajar Aditya.

Pergilah kedua kakak beradik itu bersama teman-teman kakaknya menggunakan motor.

Perjalanan ditempuh selama 10-11 jam dengan kecepatan sedang. Tidak banyak kejanggalan yang mereka alami, selain peringatan hati-hati dari orang-orang yang mengetahui tujuan pergi mereka.

Baca Juga: Sudah Pernah Gunakan Air Beras untuk Mandikan Burung Perkutut? Begini Hasilnya!

Pukul 5 pagi, Dayat dan rombongan sampai di depan hutan Alas Purwo. Jalanan masuk ke dalam hutan jelek dan licin. Semakin lengkap, motor yang ditumpangi Dayat mogok, meskipun berkali-kali telah dicoba perbaiki, motor tersebut masih tidak menyala.

Hingga dihampirinya oleh seorang kakek tua, ‘’mau ngapain kalian ke sini? Hati-hati, jangan aneh-aneh dan jaga sikap kalian!’’ seru kakek itu pada mereka.

Dengan sentuhan tangan kakek tersebut, entah bagaimana motor itu kembali berfungsi dan mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Sampai mereka menemukan padang rumput luas untuk berkemah. Anehnya, ada pendopo berdiri di tengah-tengah padang itu.

Sebelum membuat kemah, Amir dan beberapa temannya mencari juru kunci untuk meminta izin. Kemah pun dibangun, namun Dayat dan lainnya tidak bisa menghilangkan rasa penasaran terhadapan pendopo tersebut.

Baca Juga: Burung Perkutut Penakut Dijamin Jinak, Cukup Lakukan 3 Cara Ini Agar Bermental Kuat

Dari jarak yang tak begitu jauh, bisa dilihat ada beberapa orang yang sedang membersihkan pendopo itu.

Tenda yang terlalu kecil hanya bisa memuat tiga orang saja, Amir memutuskan untuk membagi giliran berjaga dan tidur, kecuali Dayat yang terlalu muda.

Saat giliran Amir dan tiga temannya terjaga, mereka mendekati pendopo itu dan bertanya-tanya pada orang di sana.

"Pendopo itu memang sering dibersihkan apalagi setiap menjelang malam satu suro. Dimana nanti malam akan ada tamu istimewa yang berkunjung ke sana," tutur salah satu orang di pendopo tersebut.

Sesudah berbincang, Amir dan teman-temannya berjalan berkeliling dan mendapati sebuah makam yang cukup ramai dikunjungi peziarah. Tidak mau mengganggu mereka kembali ke tempat perkemahan.

Baca Juga: Termasuk Korowelang, inilah 5 Jenis Perkutut yang Bisa Berubah Menjadi Ular, Awas Jangan Coba-coba Dipelihara

Menjelang malam, Dayat terbangun dari tidurnya. Ia bermimpi bertemu dengan kakek-kakek yang menyelamatkannya tadi, kakek itu berkata untuk menemuinya di pantai malam ini. Ia mencoba tidak terlalu memikirkannya.

Malam pun tiba, mereka kembali memperhatikan pendopo yang tak jauh jaraknya yang semakin lama semakin ramai oleh orang-orang berpakaian adat Jawa. Penasaran, diintipnya lebih dekat, dari balik pintu pendopo bisa dilihat orang-orang tersebut berjajar rapi, duduk bersimpuh, menghadap ke satu sisi.

Sisi di mana ada sebuah lukisan besar seorang wanita yang menggantung di dinding, yang dipercaya merupakan perwujudan dari Ratu Kidul.

Rasa penasaran yang semakin kuat, mereka memilih bertanya pada juru kunci. Bahkan juru kunci pun tidak tahu menahu darimana asal orang-orang tersebut. Namun yang pasti, setiap malam satu suro, mereka akan datang kemari.

Tidak sampai di situ, sebagai anak kota yang jarang mengalami hal seperti ini, Amir dan Dayat serta teman-teman mereka, kembali mengintip ke dalam pendopo. Terdengar suara komat-kamit orang membaca mantra.

Baca Juga: Seberapa Penting Elemen Ini untuk Burung Perkutut? Banyak yang Salah Sangka Soal Mineral, Begini Jelasnya

Hari semakin malam, Dayat dan teman-temannya diajak masuk oleh orang-orang pendopo dan dijamu dengan makanan dan obrolan, yang tak luput dari alunan pelan gamelan.

Mereka tidak begitu lama di dalam pendopo karena ketidak nyamanan dengan perhatian yang diberikan atas pakaian yang mereka kenakan.

Sekeluarnya dari pendopo, juru kunci mengajak mereka pergi ke pantai malam itu. Dayat merasa suasana malam saat itu tidak biasa.

Mereka menemui ombak pantai yang cukup besar seolah-olah mampu menelan mereka. Juru kunci menjelaskan bahwa setiap malam satu suro ombak pantai memang akan sebesar itu, biasanya digunakan juga untuk menaruh sesajen.

"Pantai ini adalah salah satu pintu menuju istana Ratu Kidul, jadi dipastikan tidak akan ada yang selamat," tambah juru kunci pada Dayat dan lainnya.

Baca Juga: Satrio Wilis dan 2 Jenis Perkutut Ini Tuahnya Sangat Luar Biasa, Pemiliknya Akan Beruntung dalam Segala Hal

Sepulangnya dari pantai, juru kunci meminta mereka untuk bertahan sampai tengah malam agar bisa bertemu dengan tamu istimewa atau Ratu Kidul. Hanya saja mereka semua tertidur sampai Dayat membangunkan mereka pada pukul 3 pagi.

Melihat ke arah pendopo yang sudah sepi, Dayat bertanya pada salah satu orang yang masih tinggal.

"Oh, ritualnya sudah selesai, mas," ujar orang tersebut.

Masih penasaran, pergilah mereka ke makam yang kemarin ditemukan Amir atas ajakan juru kunci. Mereka melihat banyak peziarah dengan pakaian yang sama seperti orang pendopo.

Matahari semakin naik, sebelum pulang mereka bertemu dengan seorang pria bernama Mas Anto. Mas Anto menanyakan tujuan kedatangan mereka lalu kembali diajaklah mereka ke pantai.

Baca Juga: Satrio Wilis dan 2 Jenis Perkutut Ini Tuahnya Sangat Luar Biasa, Pemiliknya Akan Beruntung dalam Segala Hal

Ombak pantai tidak seganas malam kemarin saat mereka pertama kali datang. Mas Anto juga menjelaskan tentang sesajen yang sering disebar di pantai tersebut. Mereka mengiyakan perkataan tersebut sebab sudah mengetahuinya dari juru kunci semalam.

Mas Anto terkejut, ia mengaku bahwa ialah yang menggantikan juru kunci.

‘’Lalu siapa yang mereka temui semalam?’’

Presenter Fajar Aditya mengakhiri ceritanya dengan Dayat dan teman-temannya yang bergegas melanjutkan perjalanan ke Bali.*** (Meitri Lathifah/Job Training)

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler