Mengerikan! 4 Mitos Ritual Pesugihan Kyai Molor, Tubuh akan Berubah Menjadi Sosok Berlendir Menyeramkan

31 Januari 2022, 15:30 WIB
Meniduri Ratusan Wanita, Pria Ini Malah Dapat Bayaran, Alasannya Benar-benar Tak Masuk Akal: untuk Ritual Adat. /PIXABAY/Pexels /

MAPAY BANDUNG – Ritual pesugihan Kyai Molor memang jarang terdengar di masyarakat. Praktik ini pernah populer puluhan tahun silam.

Beban ekonomi yang kian mendera kadang membuat orang mengambil jalan pintas berupa pesugihan.

Banyak yang percaya pesugihan Kyai Molor ini dilakukan di sebuah tempat di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta.

Baca Juga: Peneliti Bongkar Keberadaan Tembok Yakjuj Makjuj, Potongan Tembaga Jadi Bukti, Lokasinya Berada di Sini

Praktik pesugihan kuno ini tidaklah gratis karena membutuhkan tumbal dan perjanjian yang harus disepakati pada setiap praktiknya.

Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube simimen pada Senin 31 Januari 2022, ritual pesugihan Kyai Molor menghendaki tumbal nyawa sendiri sebagai ganti kekayaan di dunia.

Tak hanya itu, 4 mitos menarik lainnya terungkap dari ritual pesugihan Kyai Molor yang terkenal menyeramkan dan mampu membuat bulu kuduk siapa saja berdiri.

Baca Juga: Dahsyat Banget! Khodam yang Satu Ini Disebut Bisa Datangkan Rezeki dari Segala Arah

1. Perjanjian dengan siluman

Menurut mitos di kaki lereng Gunung Merapi, ritual pesugihan Kyai Molor melakukan dengan jin berwujud mirip siluman ular.

Namun menurut buku Kisah Tanah Jawa, pesugihan Kyai Molor dilakukan dengan cara membuat perjanjian dengan manusia jadi-jadian dengan siluman katak.

Tak berhenti disitu, wujud siluman katak ini memiliki lendir yang menutupi tubuhnya. Sosok ini akan membuat siapa saja ketakutan melihatnya.

Bagi mereka yang sedang terlilit permasalahan hidup dan hutang, sosok menakutkan seperti ini akan dihadapi dengan berani demi terlepas beban hidup.

Baca Juga: Khodam Ini Bisa Tangkal Serangan Teluh, Sihir, hingga Santet, Sakti Banget

2. Proses pemanggilan Kyai Molor tidaklah mudah

Sama seperti pesugihan lainnya, ritual pemanggilan Kyai Molor memiliki lelaku tersendiri dan berbeda dengan pesugihan pada umumnya.

Dibanding pesugihan Dewi Lanjar yang harus melakukan puasa dan pertapaan, ritual pesugihan Kyai Molor dipercaya lebih mudah dan singkat.

Dikutip dari buku Kitab Tanah Jawa, jika seseorang ingin meminta bantuan sosok Kyai Molor maka pemohon hanya perlu menyiapkan diri saja beserta bunga tujuh warna.

Selanjutnya melakukan ruwatan dan mandi dengan bunga tersebut kemudian berdiam diri di sebuah pancuran pada sebuah sungai selama tujuh hari berturut turut.

Setelah ritual pemanggilan berhasil, akan terjadi perbincangan gaib dengan sosok siluman Kyai Molor dan menjelaskan perjanjian yang harus disepakati kedua belah pihak.

Baca Juga: Menakjubkan! Keindahan Symphony of Stones Armenia Yang Sering Disebut Dinding Yakjuj Makjuj

3. Kekayaan, harta, dan jabatan yang akan didapat berbanding lurus dengan penderitaan hidup

Sama seperti ritual pesugihan pada umumnya, pesugihan Kyai Molor akan membuat seseorang beserta keluarganya berkecukupan secara materi.

Hingga saat ini tidak diketahui secara pasti jumlah yang akan diterima. Dikisahkan jika pelaku tidak akan kekurangan materi sedikitpun selama perjanjian berlangsung.

Jika kehidupan yang dialami selama ini terbilang sengsara maka harta-harta yang akan diterima akan bertambah semakin banyak.

Baca Juga: Bukan Pesugihan! 4 Jenis Penglaris Dagangan Populer di Indonesia, Nomor 2 Bikin Geleng Kepala

4. Risiko pesugihan Kyai Molor

Dikatakan apabila pemohon bimbang saat melakukan perjanjian maka sosok Kyai Molor akan menghilang namun, jika yakin dan tidak mengingat Tuhan maka ritual akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

Menurut mitos yang berkembang, Kyai Molor akan menawarkan kekayaan. Hanya saja sosok ini akan menawarkan pilihan kepada pelaku untuk berubah menjadi seperti dirinya.

Jika menyanggupi syarat ini maka pelaku akan berangsur-angsur berubah menjadi siluman katak berlendir yang menakutkan.

Jangan pernah melakukan perjanjian dengan siluman apapun demi kekayaan semata. Hal ini tidaklah dianjurkan oleh agama karena harta yang didapat tidak akan berkah dan halal.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler