MAPAY BANDUNG - Dalam ilmu spiritual, gunung-gunung yang ada di bumi merupakan titik sentral untuk menjaga keseimbangan alam.
Jika titik sentral tersebut terjadi kerusakan, maka alam akan mengalami guncangan.
Ahli spiritual Mbah Yadi juga menjelaskan, dengan adanya fenomena meletusnya Gunung Semeru, menjadi pertanda untuk kita agar bisa lebih waspada dan berhati-hati.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika titik sentral atau biasa dikenal dalam ilmu spiritual sebagai paku di bumi telah tercabut, maka akan terjadi goncangan.
"Goncangan ini bisa dari air laut yang bergolak, atau bisa gempa yang dahsyat," ucap Mbah Yadi, yang dikutip MapayBandung.com dari YouTube ESA Production, Kamis 9 Desember 2021.
Menurut ilmu spiritual, peristiwa ini merupakan proses alam untuk memperbaiki dirinya. Karena keseimbangan di bumi ini semakin hari kian berkurang.
Daya energi negatif di nusantara sudah terlalu tinggi, maka dengan kejadian meletusnya Gunung Semeru ini adalah sebuah pertanda untuk kita sebagai manusia agar bisa lebih menghormati alam.
"Ketika terjadi bencana-bencana seperti gunung meletus, gempa, banjir bandang hingga puting beliung, merupakan sarana daripada alam itu sendiri untuk memperbaiki dirinya agar selaras kembali," tuturnya.
Baca Juga: Kisah Nyata! Cerita Iman yang Dibelai Sosok Kuntilanak Merah di Rumah Cihampelas Bandung
Fenomena bencana alam ini juga disebutkan Mbah Yadi sebagai proses penyaringan terhadap manusia yang ada di dunia, khususnya nusantara.
"Jadi nanti yang tersisa hanyalah orang-orang, meskipun sedikit tetapi mempunyai kualitas yang lebih baik," kata Mbah Yadi.
Kualitas yang lebih di sini bukan soal harta kekayaan yang melimpah atau derajat pangkatnya tinggi, akan tetapi mereka yang memiliki daya spiritual, daya hidup, dan daya untuk mengingat Tuhannya yang lebih besar.
Maka dengan adanya fenomena alam seperti meletusnya Gunung Semeru, kita semua harus semakin hati-hati dan waspada.
Baca Juga: Inilah Khodam Paling Dicari Banyak Orang, Kesaktiannya Tak Perlu Diragukan Lagi
Tidak mementingkan diri sendiri yang secara beraamaan bisa merusak alam sekitar.
Karena fenomena ini disebutkan Mbah Yadi baru sebagai pertanda awal, dan ada kemungkinan masih akan terjadi bencana-bencana lainnya yang lebih dahsyat.
Terakhir, seorang ahli spiritual ini terus mengingatkan kepada kita untuk lebih sadar dan waspada.
"Kita harus lebih eling dan waspada," pungkasnya.***