Film ini mengisahkan tentang seorang ayah yang dituduh melakukan tindak kejahatan hingga akhirnya diseret ke dalam penjara.
Oleh sebab itu, ayah tersebut pun harus berpisah dengan putri kecilnya. Namun pada akhirnya, sang anak pun dapat berhasil masuk ke dalam penjara secara diam-diam.
Selain menyuguhkan kisah pilu, film ini juga sekaligus menyajikan komedi dan bertabur bintang papan atas tanah air.
Hanung Bramantyo yang didapuk sebagai sutradara mengaku bahwa dirinya tak begitu banyak memberi perubahan dalam versi Indonesia Miracle In Cell No.7 sebab film originalnya masih memiliki nilai-nilai yang sama dengan yang terjadi di Indonesia.
"Film originalnya sendiri sudah cukup Asia ya. Artinya bagaimana sih hubungan antara bapak sama anak itu ‘ter-highlight’ dan bagaimana relasi antara bapak sama anak itu sebenarnya sudah relasi yang bahkan itu juga terjadi di Indonesia," tutur Hanung.
Kendati demikian, Hanung tetap merasa tertantang membuat remake dari film ini. Sebab, timnya serta pemain harus mengungguli versi original dari Miracle Cell In No.7.
"Tantangan terberat itu mengungguli filmnya (versi orginal). Dari sisi sinematografi, akting, bagaimana orkestra dari para napi ini,” pungkasnya.***