MAPAY BANDUNG – Vino G. Bastian, pemeran utama pada film Miracle In Cell No.7 menegaskan jika film terbarunya bukanlah film plagiat.
Menurut Vino G. Bastian, film Miracle In Cell No.7 adalah versi remake dari film asal Korea dengan judul yang sama.
Suami Marsha Timothy ini memberikan pengetahuan pada netizen dan masyarakat bahwa film remake dan plagiat adalah dua hal yang berbeda.
"Sebuah film remake itu sama sekali bukan plagiat, kita punya izin resmi, punya prosedur yang resmi,” ucap Vino seperti dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Kamis 1 September 2022.
Edukasi terkait film remake dan plagiat pada seluruh pencinta film di Indonesia harus terus digalakkan. Pasalnya, film remake akan terus bermunculan pada tahun-tahun berikutnya.
“Film remake itu kan bukan cuma sekedar mengadaptasi tapi juga bagian dari penghormatan kita terhadap film originalnya," tuturnya.
Seperti diketahui, film Miracle In Cell No.7 adalah sebuah film adaptasi dari film asal Korea Selatan dengan judul yang sama.
Film ini mengisahkan tentang seorang ayah yang dituduh melakukan tindak kejahatan hingga akhirnya diseret ke dalam penjara.
Oleh sebab itu, ayah tersebut pun harus berpisah dengan putri kecilnya. Namun pada akhirnya, sang anak pun dapat berhasil masuk ke dalam penjara secara diam-diam.
Selain menyuguhkan kisah pilu, film ini juga sekaligus menyajikan komedi dan bertabur bintang papan atas tanah air.
Hanung Bramantyo yang didapuk sebagai sutradara mengaku bahwa dirinya tak begitu banyak memberi perubahan dalam versi Indonesia Miracle In Cell No.7 sebab film originalnya masih memiliki nilai-nilai yang sama dengan yang terjadi di Indonesia.
"Film originalnya sendiri sudah cukup Asia ya. Artinya bagaimana sih hubungan antara bapak sama anak itu ‘ter-highlight’ dan bagaimana relasi antara bapak sama anak itu sebenarnya sudah relasi yang bahkan itu juga terjadi di Indonesia," tutur Hanung.
Kendati demikian, Hanung tetap merasa tertantang membuat remake dari film ini. Sebab, timnya serta pemain harus mengungguli versi original dari Miracle Cell In No.7.
"Tantangan terberat itu mengungguli filmnya (versi orginal). Dari sisi sinematografi, akting, bagaimana orkestra dari para napi ini,” pungkasnya.***