Polisi Tangkap Suporter yang Rasis pada Vinicius Jr, Publik Spanyol Langsung Heboh

24 Mei 2023, 17:45 WIB
Pemain Real Madrid, Vinicius Junior, memberi isyarat kepada seorang penggemar saat pemain Valencia, Jose Gaya dan Cenk Ozkacar, berusaha menahannya, 21 Mei 2023. /REUTERS/Pablo Morano

 

MAPAY BANDUNG – Penghinaan yang ditujukan kepada pemain sepak bola Real Madrid, Vinicius Jr, telah memicu perdebatan hebat terkait rasisme dalam dunia olahraga khususnya di Spanyol.

Kepolisian Spanyol sebelumnya telah menangkap tiga orang yang terlibat dalam kekerasan rasis yang ditujukan kepada Vinicius Jr, yang berhadapan dengan para penggemar klub sepak bola Valencia di stadion Mestalla, yang dituduhnya meneriakkan sorakan-sorakan bernada rasis kepadanya.

Setelah pertandingan, pemain asal Brasil ini mengatakan bahwa liga sepak bola Spanyol “milik para pelaku rasis”.

Setelah kejadian tersebut, Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, memperingatkan untuk melawan “fasisme dan rasisme” di lapangan speak bola.

Baca Juga: PSSI Dibantu Orang Ketiga untuk Datangkan Argentina, Erick Thohir: Ada Sosok Javier Zanetti

Pemerintah Spanyol kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa mereka “sangat menyesal” atas kurangnya penanganan dari pihak berwenang Spanyol dalam mengatasi masalah ini.

Sebagai bentuk dukungan kepada sang pemain bola, pada hari Senin lampu-lampu yang menerangi patung Kristus, Sang Penebus, dipadamkan. Isu ini telah melebihi batas-batas Spanyol dan olahraga.

Partai-partai koalisi dan Lembaga-lembaga olahraga di Spanyol telah menyuarakan dengan lantang penolakannya terhadap rasisme di dunia sepakbola. Namun, anggapan bahwa insiden hari Minggu itu mencerminkan ketidaknyamanan yang meluas telah terbukti lebih banyak diperdebatkan.

“La Liga bermasalah,” ujar pelatih Real Madrid asal Italia, Carlo Ancelotti, kepada seorang pewawancara seusai pertandingan. 

Ketua La Liga, Javier Tebas, menyangkal tuduhan tersebut. Dia mencuit dalam bahasa Spanyol, Portugis dan Inggris: “Tidak satupun dari Spanyol ataupun La Liga adalah rasis, tidak baik untuk mengatakan hal tersebut.”

Baca Juga: UPDATE TRANSFER LIGA 1: Eks Persib Bandung Gabung Persebaya, Pernah Masuk Skuad Juara ISL 2014

Dia juga mengatakan bahwa La Liga telah mengecam sembilan kasus penghinaan rasis sepanjang musim ini, delapan di antaranya menimpa pemain asal Brasil.

Beberapa pihak lainnya juga mengambil tindakan yang sama, menyatakan bahwa Valencia, atau bahkan Spanyol, juga menjadi korban karena hancurnya reputasi yang ditimbulkan oleh kejadian ini.

Ketika menganggap rasisme dan olahraga sebagai sesuatu yang “tidak berkorelasi”, pemimpin oposisi Partai Populer (PP), Alberto Núñez Feijóo, memperingatkan bahwa kontroversi ini memberikan “gambaran yang salah tentang kota seperti Valencia.”

“Spanyol sama sekali bukan negara rasis,” katanya, berbicara ketika berkampanye menjelang pemilihan umum pada hari Minggu.

Pemimpin Sosialis wilayah Valencia, Ximo Puig, bersikeras bahwa para masyarakat Valencia sama sekali tidak rasis. Menguatkan pernyataannya, ia mengaitkan sikap ekstremis dari beberapa orang kepada partai kanan, yang merupakan partai terbesar ketiga di parlemen Spanyol dalam bentuk partai Vox.

Baca Juga: Misteri Gunung Rakutak Bandung, Ketemu Kuntilanak yang Bikin Pria Ini Tak Berani Cerita

Namun Puig juga tampaknya menyalahkan Vinicius Jr, yang terlihat mengejek para penggemar Valencia ketika meninggalkan lapangan pada hari Minggu tentang kemungkinan tim mereka akan terdegradasi.

“Para pemain harus menjadi profesional yang baik dan mereka tidak boleh bersikap arogan,” katanya.

Pihak lain pun menyinggung karakter Vinicius Jr dalam perdebatan tersebut. Toni Freixa, mantan anggota dewan klub sepak bola Barcelona, mengatakan bahwa pemain asal Brasil itu “memprovokasi di hampir setiap pertandingan” dan mempertanyakan mengapa para pemain kulit hitam lainnya di Real Madrid tidak menjadi sasaran pelecehan rasis dengan cara yang sama.

Penulis dan juga pengamat sosial, Manuel Jabois, mempermasalahkan pendapat tersebut dan memperingatkan bahwa menyalahkan korban pelecehan merupakan bagian dari masalahnya.

Baca Juga: Hati-hati! Ini 5 Efek Samping Menghilangkan Jerawat dengan Retinoic Acid

“Karena dia berkulit hitam... dia tidak memiliki hak untuk berperilaku buruk, marah atau merespon provokasi hanya karena diejek,” katanya.

Dampak dari pertandingan hari Minggu itu mengingatkan kita pada kejadian di tahun 2004, ketika banyak penggemar Real Madrid dari Spanyol di stadion Bernabeu, meneriakkan kata-kata rasis kepada para pemain kulit hitam Inggris dalam sebuah pertandingan persahabatan.

Kemarahan internasional yang terjadi kemudian memicu perdebatan nasional mengenai rasisme yang telah lama ada di lapangan sepak bola Spanyol.

Dalam sebuah teks editorial, koran El País menggarisbawahi fakta bahwa seorang pemimpin negara, Lula, harus mengecam masalah ini agar dapat didiskusikan secara mendalam.

Koran ini juga menyerukan agar baik La Liga maupun Federasi Sepakbola Spanyol mengambil tindakan yang lebih tegas untuk memberantas rasisme di dunia sepakbola.

“La Liga bermasalah dan bukan Vinicius masalahnya,” begitulah bunyi pernyataan tersebut.***(Fitri Nur Aulia/Job Training)

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler