Ridwan Kamil Ungkap Keunikan IKN yang Tidak Dimiliki Ibu Kota Lain di Dunia, Canberra Australia Kalah Telak!

- 19 Maret 2024, 11:45 WIB
Ridwan Kamil mengungkap keunikan IKN yang tidak dimiliki ibu kota di negara lain
Ridwan Kamil mengungkap keunikan IKN yang tidak dimiliki ibu kota di negara lain /

 

BRAGA, MAPAY BANDUNG - Ridwan Kamil yang saat ini bertugas sebagai Kurator Ibu Kota Nusantara (IKN) mengungkap keunikan IKN yang tidak dimiliki ibu kota negara lain di dunia.

Menurutnya, IKN dibangun sebagai sebuah kota yang layak huni dan ramah terhadap manusia. Ridwan Kamil menyebut IKN akan memiliki keunikan tersebut, berbeda dengan negara lain seperti Canberra di Australia contohnya.

Kang Emil, begitu sapaan akrabnya menilai pembangunan IKN berkaca pada beberapa kota lain di dunia untuk menghindari kegagalan.

Baca Juga: Tangan Kanan Ridwan Kamil Ini Berpotensi Maju Pilwalkot Bandung 2024, Sudah Beri Kode di Instagram

Mengutip dari laman ANTARA, Ridwan kamil mengungkap bahwa dirinya pernah memberikan peringatan kepada Presiden Jokowi mengenai kerumitan dalam membangun ibu kota negara yang baru.

Emil mencontohkan kasus Naypyidaw, ibu kota Myanmar, yang dianggap sebagai contoh kegagalan karena kota tersebut terbilang sepi dan desainnya hanya difokuskan pada pusat pemerintahan.

Menurut Emil, kesunyian Naypyidaw disebabkan oleh kurangnya perencanaan sebagai sebuah kota yang utuh.

Baca Juga: Ada Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi, Ini 7 Nama Diisukan Maju di Pilgub Jabar 2024

Kota Naypyidaw di Myanmar hanya berfungsi sebagai pusat administrasi tanpa memperhitungkan berbagai aspek kehidupan masyarakat yang beragam.

Ia mengungkap memindahkan kantor-kantor saja tidak akan menciptakan sebuah kota yang lengkap dengan segala dinamikanya, termasuk perbedaan ekonomi, sosial, dan budaya yang ada dalam masyarakat.

Lebih lanjut Ia menganggap jika sebuah kota yang ideal haruslah menyediakan ruang bagi berbagai golongan masyarakat.

Kota lain yang diungkap Ridwan Kamil adalah Putrajaya, ibu kota administratif Malaysia. Meskipun memiliki desain kota yang indah, tetapi menjadi sepi pada malam hari karena sebagian besar penduduknya masih tinggal di Kuala Lumpur.

Baca Juga: Ada 5 Nama Diisukan Maju di Pilwalkot Bandung 2024, Salahsatunya Stafsus Ridwan Kamil di Pemprov Jabar

Contoh lainnya ibu kota Brasil, Brasilia City, yang menurutnya terlalu luas sehingga sulit diakses dan kurang ramah terhadap penduduknya.

Bahkan Kang Emil mengingatkan Jokowi tentang Kota Canberra, ibu kota Australia, yang cenderung sepi jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya seperti Sydney, Melbourne, atau Darwin.

Menurutnya sebuah kota yang ideal harus memiliki kehidupan yang berlangsung sepanjang hari, baik pada siang maupun malam hari.

Contohnya Washington DC, ibu kota Amerika Serikat. Ibu Kota Amerika Serikat ini dirancang dari awal dan membutuhkan waktu sekitar 100 tahun untuk berkembang menjadi sebuah kota yang ramai dan layak huni seperti sekarang.

Baca Juga: Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan 5 Nama Ini Berpeluang Maju di Pilgub Jabar 2024

Kang Emil menekankan pentingnya agar IKN dibangun sebagai sebuah kota yang ramai dan layak huni yang tidak mengalami kegagalan seperti beberapa ibu kota lainnya.

Menurutnya, sebuah indikator penting dari kota yang manusiawi adalah adanya orang yang berjalan kaki. Jika di IKN tidak terlihat orang berjalan kaki, itu bisa dianggap sebagai sebuah kegagalan dalam menciptakan sebuah kota yang manusiawi.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x