3. Asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi mencapai 50-1500 meter dari puncak.
4. Aktivitas kegempaan terekam 2919 kali Gempa Letusan, 2 kali Gempa Awan Panas, 81 Gempa Guguran, dan 137 kali Gempa Hembusan.
Hal ini menunjukkan, aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi dikarenakan adanya endapan material dari pusat erupsi.
Baca Juga: Liga 1 Dimulai 5 Desember 2022, Simak Jadwal Lengkap Persib Selama Bulan Desember
Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru.
5. Pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya inflasi (peningkatan tekanan), yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.
6. Pemantauan area panas (hotspot) menunjukkan, adanya anomali thermal sekitar 12 Mw di sekitar area kawah, yang mengindikasikan masih adanya tumpukan material panas pada kawah Gunung Api Semeru.
Baca Juga: Jangan Salah Beli! Ini Daftar Merk STB yang Tersertifikasi Kominfo untuk TV Digital, Cek di Sini
Sehubungan Tingkat Aktivitas Gunung Semeru saat ini masih berada di level Level IV (AWAS), masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG.
Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).