"Sistem elektronik yang untuk pelayanan masyarakat berjalan dengan baik,” ujarnya.
“Yang menjadi persoalan isu sekarang ini adalah data yang disebar Bjorka sedemikian rupa," imbuhnya.
Baca Juga: Segera Kasih Minum Jamu, Ini 7 Racikan Tradisional Berkhasiat Bikin Burung Perkutut Gacor
Terkait valid atau tidaknya hacker Bjorka melakukan peretasan pada berbagai data di lembaga pemerintahan, Hinsa mengimbau pada masyarakat untuk tidak perlu terlalu resah.
BSSN pun telah melakukan proses validasi forensik digital terhadap data-data yang beredar di akun Telegram Bjorka.
BSSN menyebut, meski ada informasi valid dari data-data yang bocor tersebut, validitas tersebut memiliki masa berlaku dan tergolong informasi penting atau data terbaru.
"Jadi, saya tidak katakan semuanya tidak valid, tapi ada juga valid, tapi juga ada masanya waktunya," tuturnya.
Baca Juga: Ismed Sofyan Ucapkan Salam Perpisahan 21 Tahun Berkostum Persija, Beri Pesan Ini untuk The Jakmania
Untuk mengatasi peretasan data yang dilakukan Bjorka atau hacker lain terulang BSSN bersama Kominfo, BIN, hinga Polri membentuk satuan tim khusus.
Tim khusus kolaborasi lintas kementrian ini bertujuan untuk menelaah lebih dalam kasus hacker yang dilakukan Bjorka serta meningkatkan keamanan data di Indonesia ke depannya.