Presiden Jokowi Klaim Pemberlakuan PPKM Mikro Jawa-Bali Efektif Tekan Laju Penyebaran Covid-19

- 20 Februari 2021, 15:48 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan seusai disuntik vaksin covid-19 di Istana Negara hari ini Rabu, 13 Januari 2021. Akui Tak Miliki Penyakit Komorbid, Ini Pesan  Presiden Jokowi Usai Divaksin Covid-19
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan seusai disuntik vaksin covid-19 di Istana Negara hari ini Rabu, 13 Januari 2021. Akui Tak Miliki Penyakit Komorbid, Ini Pesan Presiden Jokowi Usai Divaksin Covid-19 /.*/Tangakapan layar youtube Sekretariat Presiden

MAPAY BANDUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di Jawa dan Bali menekan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Hal itu terlihat dari kurva Covid-19 yang terus turun dibanding penerapan PSBB Jawa Bali beberapa minggu lalu. 

Jokowi menyampaikan klaim itu saat berbincang dengan para pemimpin redaksi media nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 17 Februari 2021, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan Pemerintah menerapkan pembatasan dengan lingkup yang lebih kecil.

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Malam Ini, Liverpool vs Everton dan Man City vs Arsenal

Baca Juga: Nakes di Jabar Dapat Ajukan Permohonan Bantuan Alat Kesehatan Melalui Pikobar

“Kenapa saya ngomong di awal minggu itu PPKM tidak efektif? Ya karena memang kurvanya tidak ada yang melandai turun. Tetapi yang kedua kelihatan sekali sudah turun. Yang ketiga ini turun lagi. Kasus aktif juga kalau kita ingat, mungkin tiga minggu yang lalu, itu masih di angka-angka 14 ribu bahkan 15 ribu. Sekarang minggu-minggu terakhir kemarin ini, sudah di 8 ribu-9 ribu,” kata Presiden.

Menurut Presiden, pembatasan dengan lingkup kecil akan lebih efektif dibandingkan dengan lingkup yang luas. Presiden mencontohkan, jika hanya ada satu orang di satu RT yang terinfeksi Covid-19, maka cukup RT tersebut yang dikarantina.

“Awal-awal sebetulnya juga saya sudah sampaikan, PSBB skala mikro. Karena enggak efektif. Wong yang merah itu satu RT kok, yang di-lockdown, di-PSBB-kan satu kota, ekonominya dong yang kena. Kalau yang kena satu kelurahan, ya sudah satu kelurahan itu saja yang diisolasi, dikarantina, tapi bukan satu kota,” jelasnya.

Baca Juga: Banjir Setinggi 1,5 Meter Terjang Kabupaten Karawang, Warga Mengungsi ke Kantor Desa

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x