Ulang Tahun ke-76, Ketua SPS Tegaskan Produk Jurnalisme yang Berkualitas Dukung Demokrasi Indonesia

6 Juli 2022, 16:30 WIB
Ketua Harian SPS Januar P Ruswita /Dok. Januar P Ruswita

MAPAY BANDUNG - Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS), Januar P. Ruswita menegaskan kualitas demokrasi Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh kualitas produk jurnalisme.

Sehingga, momentum perayaan hari ulang tahun SPS yang ke-76, Januar menyebut pihaknya fokus pada penguatan entitas pers yang ideal, berkualitas, dan bertanggung jawab.

Namun demikian, tak dapat dipungkiri salah satu yang menjadi perhatian SPS dalam perayaan HUT ke-76 kali ini antara lain menghidupkan sisi bisnis tanpa melupakan idealisme dari pers itu sendiri.

“SPS dalam ulang tahun ke 76 ini memang konsen kepada bagaimana satu sisi industri media itu tetap sebagai entitas pers yang dengan idealisme persnya, produk-produk jurnalisme yang berkualitas dan bertanggung jawab yang memang mendukung penegakan demokrasi negara kita, dan menjadi bagian dari pencerdasan kehidupan bangsa, itu sebagai entitas persnya,” tutur Ketua SPS.

Baca Juga: Terdampak Penurunan Kuota Haji 50 Persen, Calon Jemaah Haji Asal Subang Harus Menunggu hingga 23 Tahun

Pada saat ini banyak sekali media online yang ada di jaringan Indonesia, bahkan menurut Januar yang terdata saja terdapat sekitar 47 ribuan media, tidak dengan yang belum terdaftar.

Hal ini menjadikan dua kemungkinan, bisa mengutungkan dan tidak menguntungkan dengan melihat dari profesional jurnalistiknya, karena kadang pemberitaan yang rilis di media online sulit dipertanggung jawabkan.

“Maka dari itu kita tetap mempertahankan idealisme sps bagaimana produk jurnalismenya adalah produk yang memang berkualitas dan bertanggung jawab dari satu sisi nya itu,” tuturnya.

Baca Juga: Mengerikan! Inilah Ciri-ciri orang Terkena Ilmu Pelet menurut Mbah Yadi: Bisa Berakibat Fatal

Lalu, pria yang karib disapa Yepi ini menanggapi tentang bagaimana media cetak di kemudian hari.

Menurutnya, menanggapi hal ini beliau menyebutkan tentang generasi yang ada yakni Pre-Boomer yang memang paling sedikit yaitu sekitar 5 jutaan, Baby Boomers sebanyak 30 jutaan, generasi Y yang masih paling banyak yaitu 60 jutaan di negara Indonesia ini.

Sebagian besar akses dari generasi ini yang masih menggunakan media konvensional seperti media cetak, televisi, lalu radio, jadi sepanjang itu media cetak masih bisa bertahan.

Baca Juga: 10 Nama Bayi Perempuan Islami, Modern, Awalan Huruf A, Bermakna Sholehah, Cantik, Hingga Pandai

Media online yang digunakan pada saat ini digunakan sebagai rujukan awal dari sebuah informasi yang diberikan, lalu media cetak sebagai rujukan akhir untuk mengetahui kebenaran yang lebih jelas, atau sebagai pembenaran.

Lalu Yepi juga menanggapi tentang apakah masa keemasan media cetak akan kembali atau tidak.

Menurutnya, hal ini bisa saja terjadi karena ia melihat perguruan tinggi diluar negeri sudah kembali mewajibkan menggunakan buku cetak, karena menurutnya e-book sendiri belum efektif bagi mahasiswa.

Kemudian beliau menambahkan bahwa tidak semua hal dapat diakomodir oleh media-media digital karena kelengkapan, keragaman, lalu pendalaman tetap dimiliki oleh media cetak.*** (Agus Ginanjar/Job Training)

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler